Kejutan, Pelaku Seni dari Paguyuban Seniman Tradisional Ketoprak dan Campursari Dukung Paslon NoTo
WARTAJOGJA.ID – Pasangan calon (paslon), Suharsono - Totok Sudarto (NoTo) dalam Pilkada Bantul, mendapatkan dukungan kejutan menjelang pemungutan suara pada 9 Desember 2020 mendatang. Pelaku seni yang tergabung dalam Paguyuban Seniman Tradisional Ketoprak dan Campursari telah menentukan sikap untuk memberikan hak suaranya ke paslon NoTo.
Ketua Paguyuban Seniman Tradisional Ketoprak dan Campursari, Tika Rusdiawati mengatakan, sengaja memberikan kejutan dalam menguatarakan sikap dukungannya.
“Sengaja kami hadir belakangan agar memberikan kejutan. Walau hadir belakangan namun kami pastikan Paguyuban Seniman Tradisional Ketoprak dan Campursari ini akan membawa dukungan yang besar bagi NoTo,” katanya, saat deklarasi di sebuah warung makan tradisional kawasan Banguntapan Bantul, Jumat (04/12).
Tika mengatakan, paguyuban ini memiliki sekitar tiga ribu anggota. Semuanya telah membulatkan tekad untuk memenangkan NoTo. Menurutnya, sebagai petahana, Suharsono layak meneruskan pemerintahan yang selama ini sudah berjalan baik di Bantul.
Tika berkata, Suharsono memiliki perhatian terhadap dunia kesenian. Ini menjadi alasan bagi Paguyuban Seniman Tradisional Ketoprak dan Campursari ini memilih Suharsono. Dibawah kepemimpinan Suharsono, perkembangan kesenian di Bantul semakin produktif dan berkembang.
"Suharsono sangat memperhatikan kesenian tradisional, sehingga tak ada pilihan lain bagi kami untuk mendukung NoTo. Kesenian harus lestari agar nilai-nilai budaya luhur tersebut tak hilang," kata dia.
Menurut Tika, kendati panggung kesenian tradisional lesu karena pandemic yang hampir 10 bulan ini melanda, namun Tika Rusdiawati optimis bersama NoTo semua itu bisa dilewati. Perlahan para pegiat seni dapat pentas lagi dan menemukan panggunya kembali untuk berkreasi.
Penasehat Paguyuban Seniman Tradisional Ketoprak dan Campursari sekaligus Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Malam DIY, Inung Nurzani didampingi Direktur LSM Jogja Government Watch (GJW) Muhammad Dadang Iskandar menambahkan perlahan geliat keseanian di Bantul mulai ebrsinar lagi.
Ini tak lepas dari perhatian Suharsono dalam melestarikan kesenian agar kelak generasi penerus Bantul tetap dapat mengenal dan menikmati budaya asli nusantara itu.
Inung yang juga Komandan Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Bantul ini berharap ruang berkesenian para pelakunya dapat tetap tersedia. Oleh sebab itu kehadiran pemerintah di dalamnya harus dibutuhkan sebagai bentuk melestarikan nilai-nilai seni dan kebudayaan.(rls/Jan)
Post a Comment