Istri Gusti Prabukusumo Wafat Positif Covid, Begini Kata RS dan Keluarga
WARTAJOGJA: Keluarga Keraton Yogyakarta berduka.
Istri adik tiri Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Bendara Pangeran Hario (GBPH) Prabukusumo yakni Bendara Raden Ayu (BRAy) Prabukusumo wafat setelah dirawat akibat terpapar Covid di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Sardjito Yogyakarta pada Selasa petang 8 Desember 2020.
"Benar, BRAy Prabukusomo meninggal dunia sekitar pukul 19.31 WIB, usia beliau 66 tahun," ujar juru bicara RSUP dr. Sardjito Banu Hermawan.
Banu menuturkan, almarhum sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit itu sejak 22 November 2020 pukul 23.WIB. Untuk penyebab meninggalnya, Banu menuturkan alamarhum sempat terpapar Covid-19 dengan derajat sedang.
"Dan kebetulan ada sakit penyerta," ujar Banu.
Namun kemudian dari pihak tim medis rumah sakit itu merinci penyebab utama meninggal bukan karena Covid-19 melainkan perdarahan aneurysma abdomen.
"Jadi bukan karena Covid yang utama meninggalnya," ujarnya.
Putra sulung Gusti Prabukusumo, Raden Mas Harcanie Prabu Putra menuturkan saat ini pihak keluarga masih berembug, apakah pemakaman ibundanya akan dilakukan malam ini atau esok paginya.
"Ini sedang diupayakan pemakaman besok pagi (9 Desember), tetapi terburuknya malam ini juga dimakamkan," ujarnya.
Harcanie belum menjelaskan lokasi pemakaman yang akan digunakan keluarga. Meski sempat beredar informasi pemakaman akan dilakukan di komplek Pemakaman Hastorenggo Kotagede Yogyakarta.
Harcanie menuturkan ibundanya menyusul ayahnya dirawat di rumah sakit pasca terpapar Covid-19 akhir November lalu.
"Bapak dulu yang masuk rumah sakit tanggal 18 November kemudian ibu menyusul selang empat hari kemudian, 22 November, " ujar Harcanie.
Harcanie menuturkan Gusti Prabukusumo sendiri kondisinya kini sudah membaik dan dalam waktu dekat sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Soal riwayat penularan yang dialami ayah ibunya, Harcanie mengatakan belum mengetahui persis karena ada banyak kemungkinan.
Sebab sebelumnya, ayahnya juga sempat melakukan berbagai kegiatan sosial selaku Ketua Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Bapak sempat beraktivitas di Jakarta dan di Yogya (sebelum terpapar)" ujarnya. (***)
Post a Comment