Hitung Cepat Pilkada Bantul 2020, Petahana Bupati Suharsono Tumbang Dari Wakilnya Abdul Halim
WARTAJOGJA.ID: Pasangan nomor urut 01 Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo mengklaim unggul dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Bantul dari pasangan nomor urut 02 Suharsono-Totok Sudarto.
Sementara pasangan Suharsono mengaku masih menunggu hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Abdul Halim Muslih sendiri merupakan petahanan wakil bupati yang pilkada 2020 ini maju sebagai calon bupati. Adapun Suharsono merupakan petahana bupati yang juga kembali maju sebagai calon bupati untuk periode kedua.
Atas hasil hitung cepat internal itu, calon Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan, suara yang masuk sudah dari 2.013 dari total 2.085 TPS (Tempat Pemungutan Suara) atau 96 persen. Hasilnya, mereka mendapatkan 304.943 sedangkan pasangan Suharsono-Totol 227.405 suara.
Perhitungan cepat dari kubu Halim-Joko tinggal menyisakan satu kecamatan saja, yakni Kecamatan Banguntapan. Hanya saja, dari delapan desa yang ada, pasangan yang diusung PKB-PDI Perjuangan ini hanya kalah di satu desa. Artinya, hasil perolehan disana tidak akan banyak berpengaruh dan perolehan suaranya tidak terkejar lagi.
“Kami masih menunggu perhitungan dari Kecamatan Banguntapan, tetapi dari tim suara kita aman dan tidak mungkin lagi terkejar,” katanya, kepada wartawan di Kantor DPC PDI Perjuangan Bantul, Rabu (9/12/2020).
Joko mengatakan, kemenangan yang diraih merupakan kemenangan seluruh rakyat Bantul. Untuk itulah dia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan masyarakat kepadanya untuk memimpin Bantul dalam lima tahu ke depan.
Atas kemenangan ini, Joko tidak akan menggelar pesta secara besar-besaran apalagi menggelar arak-arakan massa.
Semua pendukung harus bisa mengikuti dan tidak boleh melampiaskan secara berlebihan. Apalagi saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Pilkada Bantul harus tetap berjalan dengan aman, damai dan sehat. Ini harus bisa menjadi contoh,” tuturnya.
Sementara itu, kubu pasangan nomor urut 02, Suharsono-Totok Sudarto (Noto) mengakui dalam perhitungan cepat mereka kalah.
Mereka juga melakukan perhitungan cepat dan memantau sistem rekapitulasi perhitungan suara dari KPPS. Hanya saja sampai dengan pukul 17.00 WIB, perolehan suara mereka sulit untuk mengejar nomor urut satu.
“Sudah 93 persen yang masuk dan kami mengalami kekalahan,” kata Ketua Tim Pemenangan Noto, Arif Iskandar.
Arif mengaku timnya sudah berjuang maksimal untuk memenangkan pasangan Noto.
Namun penentu kemenangan adalah masyarakat Bantul. Sejak awal tim juga sudah menyatakan siap menang dan siap kalah.
“Mau tidak mau kita harus mengakui kekalahan, sekaligus mengakui keunggulan dari pasangan calon nomor 01. Tetapi kami masih menunggu hasil rekapitulasi dari KPU,” kataya. (Fer)
Post a Comment