Erupsi Merapi Bakal Meniru Semeru Saat Statusnya Belum Awas ?
WARTAJOGJA.ID : Gunung Semeru selama berstatus
waspada atau Level II telah mengalami erupsi yang cukup mencolok pada awal
Desember 2020 ini.
Sedangkan untuk Gunung Merapi yang notabene statusnya
sudah naik menjadi Siaga atau level III sejak awal November lalu, erupsinya seolah
belum terjadi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi
Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan sebenarnya Merapi pun sudah
mengalami erupsi kecil berbentuk hembusan sejak statusnya belum dinaikkan dari
waspada menjadi siaga pada 5 November lalu.
“Hanya saja hembusan Merapi memang baru mulai
meningkat intensitasnya sejak 5 November,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida
Jumat 4 Desember 2020.
Dari data-data baik seismisitas, hembusan, multi
phase (MP), dan gempa vulkanik dangkal Merapi saat ini, Hanik menyatakan masih
sangat tinggi untuk ukuran aktivitas Gunung Merapi.
BPPTKG pun membeberkan, dalam sepekan terakhir (27
November – 3 Desember 2020) Gunung Merapi mencatatkan 236 kali gempa vulkanik dangkal
(VTB), 2.128 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Low Frekuensi (LF), 289
kali gempa Guguran (RF), 330 kali gempa Hembusan (DG) dan 11 kali gempa tektonik
(TT).
“Walau intensitas kegempaan pada sepekan ini lebih
rendah dibandingkan pekan lalu, namun itu tetap masuk kategori aktivitas tinggi,”
ujarnya. Gejala saat ini di Merapi pun menyerupai erupsi-erupsi sebelumnya.
Selain itu, jarak tunjam berdasarkan electronic
distance measurement (EDM) deformasi Merapi pekan ini menunjukkan adanya laju
pemendekan dengan jarak sebesar 11 cm/hari.
“Jadi Merapi kemungkinan bisa juga sewaktu-waktu erupsi,
sehingga kami memberikan rekomendasi jarak aman di luar radius 5 kilometer,”
ujar Hanik. (Cak/Rls)
Post a Comment