Dari Milenial sampai Lansia, Deklarasikan Kemenangan Mulia
Sebanyak 24 komunitas masyarakat dari berbagai kalangan di Sleman mendeklarasikan dukungan untuk Pasangan Calon (paslon) No.2, Mulia untuk Pilkada Sleman 2020 |
WARTAJOGJA.ID : Menjelang akhir masa kampanye Pilkada 2020, 24 komunitas masyarakat dari berbagai kalangan di Sleman mendeklarasikan dukungan untuk Pasangan Calon (paslon) No.2, Mulia. Deklarasi ketiga ini bertujuan untuk semakin menguatkan gerakan pemenangan jelang pencoblosan 9 Desember nanti.
Ketua Tim Relawan, Anas Widiyanto mengatakan 24 komunitas terdiri dari berbagai profesi seperti pelaku UMKM, guru, kalangan pemuda, pelaku seni, pegiat budaya, penyuluh dusun, dan lain sebagainya. "Hari ini mudah-mudahan menjadi puncak dari deklarasi sejumlah relawan/komunitas yang ada di Sleman dan semua sudah terwakili," jelasnya, di Jongke Kopi, Sleman, Rabu (2/12/2020).
"Deklarasi besar ini untuk koordinasi dan menyolidkan seluruh Relawan Mulia untuk memenangkan Paslon 02," imbuhnya.
Anas mengatakan deklarasi ketiga Ini penting agar masing-masing komunitas/relawan tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga bisa mengisi lubang kelemahan satu sama lain. "Harapannya dari ujung barat Sleman sampai timur, dari ujung utara Sleman dan ujung selatan, semua sudah solid dan kuat," ujarnya.
"Kita optimis dan yakin, mudah-mudahan ini menjadi kekuatan di luar partai," imbuhnya.
Ia mengatakan 24 komunitas dari berbagai elemen masyarakat terus berkoordinasi via WA dan media sosial. "Kita yakin bisa meraup suara 32 persen dari total target kemenangan Paslon Mulia sebesar 60 persen," terangnya.
“Alhamdulillah hari ini 24 komunitas dari berbagai paguyuban di Sleman memberikan dukungan untuk MuliA, setelah sehari sebelumnya sebanyak 40 kelompok UMKM melakukan hal yang sama. Mereka benar-benar solid dan bertekad memenangkan Bu Muslimatun dan Pak Amin Purnama pada Pilkada Sleman 9 Desember nanti,” ujar Ketua Tim Relawan MuliA, Anas Widiarto.
Acara deklarasi dilanjutkan dengan yel-yel dukungan serta testimoni, antara lain disampaikan oleh Rohmad Teguh (Ikatan Dai Sleman), Sudiyo (Sesepuh PGRI), Ny Suroso (Bina Keluarga Lansia Pakem), Edy Maulana (Komunitas Eks Paskibraka), Sumadiyono (Badko Taman Pendidikan Alquran) dan Yuyun Anfan (GPK).
Pandangan dan sikap mereka sangat tegas, bahwa dukungan pemenangan Sri Muslimatun-Amin Purnomo sesuatu yang final. Paslon bupati-cawabup Sleman ini dinilai figur-figur yang tepat untuk. Masing-masing berpengalaman dan memiliki visi-misi yang baik untuk kemajuan Sleman dan kesejahteraan masyarakatnya.
“Siapa-siapa saja yang berada di belakan MuliA, itulah yang bisa dijadikan pula sebagai pegangan kita. Kekuatan uang akan kalah dengan gerak nurani. Pendukung MuliA seperti pula yang didukungnya, berangkat dari hati nurani,” tegas Rohmad Teguh, Ketua Ikatan Dai Sleman.
Menurutnya, reward perilaku dari gerak hati nurani untuk kebaikan sangat luar biasa dibandingkan dunia seisinya. Karenanya dalam berjuang memenangkan MuliA jangan lupa selalu menyelipkan doa.
Sesepuh PGRI Sleman, Sudiyo menyatakan dalam pribadi-pribadi anggota PGRI terdapat komitmen nasional untuk memberikan dukungan kepada setiap anggotanya yang maju dalam Pilkada. “Bu Muslimatun bagian dari PGRI, karenanya kami mendukung,” katanya.
Bagi dia, dukungan kepada Sri Muslimatun bukan sekadar sentimen keanggotan karena sama-sama bagian dari PGRI. Tapi berdasarkan rekam jejakna pula yang memiliki prestasi dan pengalaman memperjuangkan nasib guru, diantaranya upaya menstatuskan Guru Tidak tetap (GTT) agar penghasilannya minimal sesuai UMR. Menggelontorkan 29 persen anggaran demi pendidikan berkualitas, merata dan terjangkau menuju wajib belajar 12 tahun. “Itu semua ada pada Bu Muslimatun. Karenanya kita dukung dan kawal agar menjadi Bupati Sleman,” tukasnya.
Figur Sri Mulimatun-Amin Purnama diapresiasi kalangan emak-emak, itu pasti. Dan hal ini setidaknya tampak dari testimoni Ny Suroso selaku Ketua Bina Keluarga Lansia (BKL) Pakem yang selama ini merasa diperhatikan.
“Belum lama ini Pak Amin Purnama hadir di acara-acara yang kami gelar. Para lansia berharap beliau akan lebih memerhatikan kami jika jadi wakil bupati mendampingi Bu Muslimatun,” harapnya.
BKL, jelas dia, membagi dua kategori yaitu Pra Lansia usia 45-55 tahun. Sedangkan usia diatas 55 tahun masuk kategori lansia. Jumlahnya cukup banyak, serta masing-masing memiliki keluarga yang punya hak pilih. Mereka siap memilih pasangan MuliA.
Di kalangan milenial, pasangan MuliA tak kalah populer. Hal ini setidaknya disampaikan Edy Maulana selaku Ketua Paguyuban Eks Paskibraka, bahwa melalui Cakruk Enterorenuer, para milenial ikut mengawasi mekanisme dan pelaksanaan dana Rp 100 juta setiap desa. Dari sini terbuka ruang pikir, apresiasi dan kehendak perbaikan akhlak.
Masih beragam testimoni dalam deklarasi tersebut yang tak kalah penting pula. Dari soal kesehatan, hingga perhatiannya terhadap para ustad maupun dai-dai. Dalam hal harapan memenuhi pembangunan aklaqul karimah melalui peran pada ustad ini, Sri Muslimatun-Amin Purnama telah mendapat restu dari kalangan ulama. (Nanda.S)
Post a Comment