Puluhan Relawan Merapi Jalani Rapid Tes Covid-19, Satu Reaktif
Ilustrasi rapid test Covid-19 relawan (ist)
WARTAJOGJA.ID : Sebanyak 44 orang relawan bencana
erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mulai
mengikuti rapid test Covid-19 pada Senin 9 November 2020.
Dari rapid test tersebut, diketahui ada satu relawan
yang reaktif. Sehingga oleh dinas kesehatan setempat langsung ditindaklanjuti
dengan swab test.
“Ada satu relawan hasil rapid-nya reaktif, namun hanya
IgG, jadi akan diikuti dengan swab test besok (10/11),” ujar Kepala Dinas
Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo saat dihubungi Senin 9 November 2020.
Maksud dari status reaktif IgG atau imunoglobulin G
sendiri merujuk bahwa sebelumnya pasien pernah terpapar virus Covid-19 dan
rentang waktunya sudah lama. Berbeda dengan status IgM yang artinya pasien itu
terpapar dalam waktu dekat.
Pemerintah Kabupaten Sleman menggencarkan rapid tes
Covid-19 ini untuk menjamin bahwa para pengungsi dari wilayah rawan Merapi yang
kini ditampung di barak pengungsian benar-benar aman dari potensi penularan
Covid-19.
Sebagai tahap awal ini rapid tes memang menyasar
pada para relawan sedangkan untuk pengungsi masih belum diagendakan. Penanganan
kesehatan bagi pengungsi lebih difokuskan dengan pengecekan kesehatan rutin
kelompok lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan anak-anak. Pemeriksaan kesehatan
rutin ini ditangani petugas puskesmas setempat di bawah koordinasi Dinas Kesehatan
Sleman.
Joko menambahkan para pengungsi yang kini dievakuasi
seluruhnya berasal dari daerah bebas Covid-19 atau wilayah zona hijau. Yang intensitas
mobilitas penduduknya juga terbatas.
Hingga saat ini belum ada pengungsi yang kebanyakan
dari Dusun Glagaharjo dan Kalitengah Lor yang pernah terpapar Covid-19.
Adapun Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Sleman Joko Supriyanto mengatakan relawan yang boleh bergerak ke
wilayah barak pengungsi adalah mereka yang benar-benar sehat.
“Kalau yang positif Covid-19 tentu saja dilarang ke
barak, relawan itu harus isolasi mandiri,” kata Joko.
Joko menambahkan rapid tes digencarkan untuk
mengantisipasi kasus Covid-19 muncul di barak pengungsian. Sebab dari
penelusuran petugas, pengungsi yang ada di barak seluruhnya dalam kondisi sehat
dan tak ada indikasi terpapar virus.
Adapun relawan yang diwajibkan menjalani rapid tes
adalah mereka yang telah terdaftar melalui posko resmi relawan. Baik yang
bertugas membantu di barak pengungsian atau standby di pos utama yang berada di
Pakem, Sleman. (Arifin)
Post a Comment