Kustini Sri Purnomo Traktir Warga "Larisi" Angkringan Kopi Ketip
Calon Bupati Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mentraktir puluhan warga saat mengunjungi Kopi Ketip di kampung Sebaran, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Senin (9/11). |
WARTAJOGJA.ID : Calon Bupati Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo mengapresiasi usaha kuliner yang diinisiasi dan dikelola warga secara swadaya sebagai upaya pemberdayaan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi covid-19.
Apresiasi tersebut diwujudkan dengan mentraktir puluhan warga saat mengunjungi Kopi Ketip di kampung Sebaran, Kalurahan Sidoarum, Kapanewon Godean, Senin 9 November 2020.
Kunjungan Kustini ke tempat nongkrong di Sleman Barat itu mendapatkan euforia yang besar dari warga sekitar yang sudah mengenalnya sejak lama. Kustini Sri Purnomo pun spontan mentraktir warga untuk "ngelarisi" Kopi Ketip.
Bak gayung bersambut, puluhan warga tersebut lantas ikut membeli jajanan yang disediakan di Kopi Ketip. Momen tersebut juga dimanfaatkan sejumlah warga untuk berswafoto dengan Kustini Sri Purnomo secara bergantian.
"Dulu tempat ini adalah pasar Ketip yang karena pandemi Covid-19 mandek (berhenti). Nah saya dapat kabar kalau disini dihidupkan lagi dengan konsep angkringan. Dan yang dijual itu hasil dari puluhan warga Sebaran sendiri. Ini yang membuat saya salut," ungkap Kustini Sri Purnomo.
Ide kreatif masyarakat Sebaran, dikatakan Kustini merupakan inovasi dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat bawah. Apalagi dengan melibatkan sejumlah keluarga dalam satu kampung, akan lebih banyak yang diberdayakan.
"Semakin banyak yang terlibat, semakin banyak yang terbantu. Ini sesuai dengan konsep kami Kustini-Danang dalam sesarengan mbangun Sleman," jelasnya.
Kedepan, sektor UMKM merupakan salah satu fokus pemberdayaan masyarakat yang akan digalakkan. Kustini Sri Purnomo memastikan pendampingan mulai dari produksi sampai pemasaran.
"Kita akan fasilitasi untuk usaha yang terdampak covid-19 sebagai langkah pertama. Selanjutnya, pendampingan agar usaha bisa naik kelas, fasilitasi produk untuk promosi, serta pengembangan produk eskpor dan subtitusi impor," tegas Kustini Sri Purnomo.
Sementara, salah satu warga Sebaran, Iwan Ndaru menuturkan Kopi Ketip adalah bentuk baru dari pasar Ketip yang berhenti karena pandemi Covid-19. Pasar yang dulunya dikonsep sebagai lokasi destinasi wisata dan akhirnya berhenti total, membuat sejumlah warga banyak yang menganggur.
"Karena covid, akhirnya berhenti total. Setelah berhenti total wilayah kami banyak pengangguran. Pemuda pada terkontaminasi game, kami berfikir untuk ini (pasar ketip) kita rubah dengan konsep sebuah angkringan yang bisa membuat pemberdayaan masyarakat," imbuh Iwan Ndaru.
Pemberdayaan yang dimaksud adalah seluruh jajanan yang dijual, disuplai oleh 32 rumah tangga di padukuhan Sebaran. Dan usaha itu dikelola oleh pemuda karang taruna.
"Dengan kedatangan ibu Kustini ke sini, kita harap bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat dari basis terbawah. Kalau masyarakat sudah meningkat ekonominya, pembangunan lainnya akan mudah," pungkas Iwan Ndaru. (Arifin)
Post a Comment