Cara Unik Sedekah Ayam Goreng Syariah
Seorang pembeli membayar seikhlasnya saat membeli makanan di Ayam Goreng Syariah Jalan Imogiri Timur km 8 Bantul
WARTAJOGJA.ID: Sedekah bisa dilakukan melalui banyak cara asalkan tetap dibarengi niatan yang tulus ikhlas.
Salah satu cara sedekah nan unik ini, dilakukan oleh sebuah usaha kuliner bernama Ayam Goreng Syariah yang berada di Jalan Imogiri Timur kilometer 8 Bantul Yogyakarta.
Dalam warung itu tak hanya menyediakan menu ayam goreng.
Ada delapan gerai makanan dan minuman di sentra yang berdiri awal 2019 ini. Selain ayam goreng, ada juga stand gudeg, soto padang, kebab, takoyaki, sosis bakar hingga thai tea.
"Setiap hari di seluruh gerai (stand) yang ada di sini mempersiapkan 50 porsi bagi siapapun yang kurang mampu, jadi para pembeli yang menyantap makanan serta minuman itu bisa bayar semampunya. Sesuai uang yang ia miliki," kata Asep Suryana, 25, pendiri Ayam Goreng Syariah itu saat ditemui Sabtu (28/11/2020).
Asep mengatakan usaha kulinernya itu menjadi jalan bagi dirinya bersama sang kakak, Novian Indra Kusuma, 30, untuk bersedekah.
Orang tua keduanya, telah memberi amanah, agar usaha apapun yang dilakukan tetap tidak lupa dibarengi sedekah dan berbagi dengan sesama. Sehingga akhirnya saat muncul ide untuk membuat sentra kuliner, Asep pun membuat konsep sedekah dengan cara warga tak mampu bisa menikmati makanan mereka dengan membayar semampunya.
"Kami tidak membatasi untuk hari hari tertentu untuk gerakan Sedekah lewat bayar semampunya ini. Kami juga tidak membuat batasan minimal memperhitungkan kemampuan tiap pembeli," katanya.
Usaha kuliner Ayam Goreng Syariah yang di dalamnya terdapat 8 unit usaha berbeda yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur km 8 Bantul |
Misalnya saja, harga seporsi ayam goreng, sayur dan nasi yang Rp 10 ribu itu. Jika ada pembeli tak mampu yang datang ingin memesan dan kebetulan hanya punya Rp 2 ribu, maka tetap bisa mendapatkan makanan itu.
"Jadi tetap dibuatkan seperti porsi normal, kami siapkan 50 porsi setiap hari dan akan terus ditambah ke depan sampai 100 porsi makanan dan minuman,” kata Asep.
Tak sulit menemukan usaha kuliner yang mengusung slogan Sedekahku Sedekahmu ini. Di depan bangunannya terpampang spanduk merah besar bertulis Ayam Goreng Syariah.
Asep mengatakan, awalnya tempatnya ini dipakai untuk bisnis jualan kayu. Namun pada akhir 2019 berhenti dan berganti bisnis kuliner yang mengusung misi berjualan sambil bersedekah.
Para pelaku usaha kuliner di Ayam Goreng Syariah dari 8 unit usaha berbeda yang berlokasi di Jalan Imogiri Timur km 8 Bantul |
"Kenapa kami pilih konsep sedekah seperti ini ada ceritanya. Jadi dulu rumah kami sering kedatangan nenek-nenek yang membawa makanan berupa singkong rebus, jagung, maupun nasi yang ingin ditukar dengan suatu barang lain yang bisa dimakan," ujarnya.
Asep.awalnya sempat membuat etalase yang diisi dengan makanan gratis bagi yang mau ambil. Tapi ternyata orang jadi sungkan.
"Walaupun mereka orang tidak mampu, tapi ternyata bukan berarti minta gratis. Mereka ingin beli, walaupun dengan harga yang tidak biasa terjangkau bagi mereka,” katanya.
Asep mengatakan, satu porsi ayam gorengnya dijual Rp 10 ribu untuk harga normal. Ia mengaku hanya mendapatkan margin keuntungan sangat sedikit dengan harga tersebut. “Sepuluh ribu itu sudah mendapatkan nasi, ayam, dan sayur,” katanya.
Asep berkata, dengan harga seikhlasnya tersebut usahanya tetap tidak rugi.
"Alhamdulillah sampai sekarang ternyata tidak rugi. Malah kadang ada orang datang jajan membayar lebih," kata Asep.
“Jadi ini sekalian untuk zakat. Kami kadang was-was karena dulu pernah memberikan donasi melalui perantara tapi tidak disampaikan donasinya. Dengan cara ini niat kami tercapai, untuk sedekah, beramal, membantu mereka yang membutuhkan," katanya. (Arifin)
Post a Comment