Aplikasi Batara : Memantau Implementasi Inovasi Program dan Cegah Duplikasi Proper Peserta Diklatpim
WARTAJOGJA.ID: Setiap ASN pasti pernah, bahkan wajib mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
Baik diklat teknis sesuai jenis tugas masing-masing, maupun diklat manajerial atau lebih dikenal dengan Diklatpim atau Diklat Kepemimpinan sebagai syarat menduduki setiap jenjang jabatan.
Peserta Diklatpim diwajibkan untuk menyusun semacam tugas akhir yang disebut Proyek Perubahan (disingkat Proper).
Rangkaian penyusunan Proper dimulai dari identifikasi dan penentuan masalah pokok sampai proyek atau rangkaian kegiatan berikut tahapan eksekusinya. Tentu dengan analisis yang secara akademik harus diujikan kepada pembimbing Proper.
Timbul pemikiran bahwa dengan banyaknya jabatan di instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, tentu banyak sekali jumlah Proper yang sudah disusun dan dilaksanakan maupun yang akan dibuat oleh peseta diklat pada masa yang akan datang.
Sejumlah pertanyaan yang timbul kemudaian adalah : apakah topik Proper yang diambil para peserta dan calon peserta diklat sudah tepat? Apakah tidak terjadi pengulangan topik atau rencana tindak?
Dan pertanyaan paska diklat adalah apakah proper yang sudah dibuat terevaluasi pelaksanaannya? Apakah hasil pemikiran serius dalam Proper termanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang terkait obyek kegiatan dalam proper tersebut? Bagaimana pihak lain terkait dapat memperoleh informasi adanya proper yang dapat dijadikan rujukan ketika akan melaksanakan kegiatan sejenis atau ketika akan menyusun proper baru?
Sebagai ASN dengan pengalaman penugasan pada unit kerja penelitian dan pelatihan sebelumnya, Penulis tertarik untuk mengeksplorasi permasalahan tersebut dalam Proper Penulis ketika mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II sebagai syarat yang harus dipenuhi setelah Penulis ditugaskan sebagai Kepala Perwakilan BKKBN DIY.
Setelah melalui serangkaian ekplorasi dan brainstorming dengan berbagai pihak yang terkait pokok permasalahan tersebut, Penulis menyusun Sistem Sistem Aplikasi Bank Data Inovasi Program Bangga Kencana atau yang disingkat BATARA.
Bank Data ini bersumber dari proyek perubahan Diklat Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II atau III baik tingkat DI. Yogyakarta maupun tingkat nasional serta lomba inovasi yang telah dilaksanakan di BKKBN.
Cara kerja aplikasi ini adalah dengan mengunduh keyword atau kata kunci dari judul proyek perubahan atau judul lomba inovasi yang mengandung kata Kependudukan, Keluarga Berencana (KB), Pembangunan Keluarga, atau Kontrasepsi.
Dengan mengakses aplikasi ini secara online pada http://batara.latbangdjogja.web.id/home nantinya pihak-pihak yang terkait dengan penelitian, analisis kebijakan, pengembangan inovasi program, maupun pelaksana kegiatan di bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana dapat memperloleh manfaat dari penelitian, proper, maupun best practices Program Bangga Kencana.
Sistem aplikasi ini bermanfaat terutama untuk peserta Diklat Pendidikan Kepemimpinan Nasional (PKN) atau peserta Lomba Inovasi agar tidak terjadi duplikasi atau pengulangan yang overlap. Di samping itu, dengan adanya sistem aplikasi BATARA ini bagi kepentingan program Bangga Kencana adalah perkembangan program dapat terpantau secara maksimal dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dan DI Yogyakarta pada khususnya.
Sesuai kewenangan yang Penulis miliki, maka setidaknya dimulai dari ASN di lingkup Perwakilan BKKBN DIY nantinya akan diterbitkan regulasi yang mewajibkan untuk mengakses aplikasi ini bila akan mengikuti diklat kepemimpinan atau akan menyusun Proper maupun penelitian. Dengan demikian akan terhindar dari duplikasi. Dan jika tema yang sama tidak terhindarkan, maka tetap dapat melakukan penajaman atas best practice atau proper yang pernah dibuat.
Harapannya, penerapan seperti ini dapat diperluas tidak hanya bagi ASN di lingkungan Perwakilan BKKBN DIY saja sehingga kualitas penelitian dan Proper khususnya dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana semakin meningkat. Semoga.
Post a Comment