Wajah Lantai Pedestrian Malioboro Sedang Dipoles Cantik
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah Kota Yogyakarta masih belum selesai memoles kawasan wisata utamanya, Malioboro, agar makin tertata, cantik dan menarik minat wisatawan.
Setelah pengerjaan utama jalir pedestrian baik di sisi timur dan barat rampung, mulai pekan ini yang disasar untuk mempercantik wajah Malioboro itu bergeser ke bagian lantai-lantai teraso jalur pedestriannya.
Proses pemolesan lantai-lantai teraso itu saat ini difokuskan sepanjang zona 1 jalan Malioboro itu. Yakni dari depan halaman Hotel Inna Garuda sampai Malioboro Mall.
Targetnya pemolesan tersebut bisa rampung pertengahan Desember 2020 mendatang, atau sebelum liburan akhir tahun.
Pemerintah Kota Yogya sendiri membagi pengerjaan pemolesan lantai teraso itu menjadi empat titik. Setelah dari zona 1 di depan hotel Inna Garuda lalu terus ke selatan hingga Pasar Beringharjo tahun depan.
"Untuk lantai teraso memang selama pengerjaan pedestrian di Malioboro belum pernah digarap khusus," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro, Ekwanto, Senin 19 Oktober 2020.
Belum disentuhnya pengerjaan lantai teraso zona 1 di Malioboro karena selama ini biaya yang dibutuhkan terbilang cukup tinggi. Padahal anggarannya sangat terbatas.
Alasan dimulainya pengerjaan dari zona 1 atau ujung Malioboro sisi utara itu karena area itu tersebar banyak lapak pedagang kaki lima. Khususnya yang bergerak di sektor kuliner baik saat siang maupun malam hari.
Pemerintah mengakui, resiko dengan keberadaan kuliner lesehan di Malioboro juga berdampak rentannya kebersihan lantai teraso. Sebab seringkali aktivitas saat memasak atau pun mencuci piring juga dilakukan di atas lantai teraso pedestrian itu tanpa pengamanan atau pelindung.
Sehingga cipratan noda seperti bekas minyak, teh, kopi atau bahan masakan sulit dibersihkan dengan cara biasa dan cepat karena sudah terlanjur masuk pori-pori lantai teraso itu.
Ekwanto mengakui tak sedikit pedagang kaki lima sektor kuliner, yang ada di pedestrian sisi timur abai dengan kondisi kebersihan di sekitar lapaknya sehingga akhirnya membuat lantai teraso jadi kotor dan kumuh.
Sosialisasi agar para pedagang kuliner atau lesehan memasang pelapis di bagian bawah kompor mereka saat memasak juga terus digencarkan. Agar saat terjadi tumpahan bahan tidak langsung mengenai teraso dan mengotorinya.
Untuk pemolesan lantai teraso tahap pertama ini Pemerintah Kota Yogya sendiri menyiapkan anggaran Rp 400 juta.
Selama proses pengerjaan itu para pedagang yang lantai lapaknya terkena pengerjaan diliburkan sementara.
Post a Comment