Sultan HB X Rapat Dewan Pengawas Bersama RSUP Dr. Sardjito, Ini Yang Dibahas
dok. Pemda DIY |
WARTAJOGJA.ID : Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengikuti rapat Dewan Pengawas bersama para direksi RSUP Dr. Sardjito pada Senin (26/10). Sebagai Ketua Dewan Pengawas RSUP Dr. Sardjito, Sri Sultan turut serta membahas empat fokus utama RSUP Dr. Sardjito dalam menjalani program-programnya ke depan.
Rapat Dewan Pengawas bersama direksi RSUP Dr. Sardjito ini dilakukan di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, M. Kes., Sp.OG(K) yang ditemui usai rapat mengatakan, empat bidang yang menjadi fokus pembahasan dalam rapat kali ini ialah pelayanan kesehatan, lingkungan hidup, kesiapan bencana, dan pendidikan.
"Untuk pelayanan kesehatan, kami akan melakukan kerja sama untuk mendukung RSUD Wates menjadi rumah sakit yang nanti bisa memback-up keperluan-keperluan layanan kesehatan yang ada kaitannya dengan Yogyakarta International Airport (YIA),” ujarnya.
Rukmono menjelaskan, dalam pengembangan RSUD Wates ini, ada tiga fokus yang telah direncanakan, yakni pelayanan bedah saraf, pelayanan traumatologi, dan kardiologi non bedah. Diharapkan RSUD Wates bisa menjadi rumah sakit yang menunjang pelayanan kesehatan berkualitas yang bersinergi dengan RSUP Dr. Sardjito.
“Untuk bidang lingkungan hidup, kami akan mencoba mengembangkan kerja sama untuk pengolahan limbah medis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Kalau bisa DIY nantinya berkesempatan memiliki sendiri pengolahan limbah B3 ini yang sifatnya kolaboratif antara rumah sakit, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat,” jelasnya.
Sedangkan pengembangan bidang pendidikan, Rukmono mengungkapkan, RSUP Dr. Sardjito berencana untuk meningkatkan kualitas para perawat. Pihaknya ingin agar para perawat bisa memiliki kompetensi hingga tingkat global. Untuk itu, RSUP Dr. Sardjito perlu memiliki kerja sama dengan pihak-pihak luar, bahkan dari luar negeri.
“Cita-citanya, ke depan kalau kita mau mengekspor tenaga kerja, bukan tenaga kasar, tapi tenaga profesional. Untuk mewujudkanya, kami ingin memulai dengan meningkatkan kapasitas dan potensi dari para perawat, agar bisa bersaing di tingkat global,” imbuhnya.
Dalam kesemapatan yang sama, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono mengatakan, UGM sebagai mitra tetap pengembangan RSUP Dr. Sardjito, tentu mendukung semua program positif yang dijalankan RSUP Dr. Sardjito. Diungkapkan Panut, selama rapat Sri Sultan memberikan masukan-masukan agar RSUP Dr. Sardjito ke depan lebih baik lagi.
"Mulai dari saran dalam peningkatan pelayanan, kualitas, dan pengembangan potensi-potensi seperti dengan adanya YIA. Keberadaan YIA tentu membuat kita tidak bisa mengelak lagi bahwa layanan kesehatan yang bertaraf internasional harus direncanakan dan harus direalisasikan di DIY,” imbuhnya.
Dikatakan Panut, Sri Sultan juga menyampaikan RSUP Dr. Sardjito perlu membangun jejaring dengan mitra dari luar negeri agar pengembangan RSUP Dr. Sardjito ke depan bisa lebih maju lagi.(Sam)
Post a Comment