Pencari Rumput Pun Dilatih Mitigasi Hadapi Potensi Erupsi Merapi
WARTAJOGJA.ID : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberlakukan wajib latih kepada perumput di lereng Merapi. Mereka dibekali dengan mitigasi bencana erupsi Merapi dan diberi kartu perumput untuk memantau aktivitasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, pihaknya memberlakukan wajib latih kepada para pencari rumput di lereng Merapi. Petugas mulai melakukan edukasi sejak Rabu (28/10).
“Kami berlakukan wajib latih, setiap hari ada 50 orang gitu yang diberi pelatihan. Supaya tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19, jadi secara bergantian,” katanya saat dihubungi pada Kamis (29/10).
Joko mengatakan, langkah ini merupakan upaya meningkatkan mitigasi bencana karena diketahui Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Menurutnya, para pencari rumput itu diberi pengetahuan berupa tanda-tanda adanya gejolak Merapi. “Semisal ada asap hitam di atas Gunung itu berbahaya,” katanya.
Joko mengatakan, ketika ada tanda gejolak Merapi itu maka mereka yang sedang mencari rumput di lerengnya supaya segera turun. “Bagaimana upaya penyelematan, kami berikan edukasi,” katanya.
Joko berkata, mereka nantinya juga akan diberi kartu peremput. Ia menyebut kartu tersebut berfungsi untuk memantau siapa saja yang sedang mencari rumput di lereng Merapi.
“Di jalur-jalur pencari rumput itu nanti akan didirikan tempat-tempat untuk menggantungkan kartu peremput itu. Jadi ketika ada yang mencari rumput, harus menaruh kartu itu di tempat yang telah disediakan. Supaya bisa diketahui siapa yang sedang berada di atas (lereng Merapi),” katanya.
Joko mengatakan, mitigasi bencana erupsi Merapi lainnya juga sudah disiapkan. Seperti kesiapan tempat pengungsian maupun pembatasan jumlah pengungsi di lokasi pengungsian supaya tetap bisa menjaga protokol kesehatan. “Standar evakuasi kami siapkan supaya memenuhi protokol kesehatan,” katanya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan memang ada peningkatan aktivitas kegempaan Merapi. Namun sampai sejauh ini ancaman bahaya masih di radius tiga kilometer dari puncak.
“Saat ini Merapi mengalami kenaikan kegempaan, status aktivitas ‘Waspada’ dengan rekomendasi BPPTKG masih ada di radius 3 kilometer. Artinya, ancaman bahaya sampai saat ini ada di dalam radius tersebut,” ucapnya.(Vir)
Post a Comment