Dosen UAD Berdayakan Kader Jumantik Kelola Sampah
WARTAJOGJA.ID: Untuk menggiatkan kembali para kader jumantik di masa pandemi Covid-19, Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) memberdayakan kader jumantik dalam pengelolaan sampah dan lingkungan, di aula Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta, Kamis 1 Oktober 2020 lalu. Ini merupakan hasil kerjasama antara UAD dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gamping, bersama Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta.
PPM ini diusung oleh Tim Dosen UAD Tri Wahyuni Sukesi, S.Si.,MPH., dan Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si.,M.Kes. Berkolaborasi dengan tim yang terdiri dari Sulistyawati, S.Si.,MPH., Siti Kurnia Widi Hastuti, SKM.,MPH., Rokhmayanti, SKM.,MPH., Dr. Fatwa Tentama, S.Psi.,M.Psi., dan Dr. Siti Nudjannah.
Tri Wahyuni menyampaikan, peserta yang hadir dalam PPM ini adalah perwakilan kader jumantik di wilayah kerja Puskesmas Gamping 1 Sleman Yogyakarta. Khususnya dusun yang merupakan daerah endemis DBD.
"Hanya diambil perwakilan kader jumantik saja karena kewajiban untuk tetap menjalankan Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan dan Penyebaran Covid-19. Yakni Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, dan Tidak berkerumun (3M-1T)," ujar Tri Wahyuni, melalui keterangan tertulis, Rabu (21/10).
Menurut Tri Wahyuni tema PPM ini dipilih sebab selama pandemi Covid-19 masyarakat dan tim kesehatan fokus dalam penanganan dan pencegahan Covid-19. Di sisi lain ternyata jumlah kasus DBD malah justru mengalami kenaikan.
"Hal ini harus tetap menjadi kepedulian bersama bahwa penanganan pandemi dan penanganan DBD harus terus berjalan," ungkap Tri Wahyuni.
Surahma Asti berharap dengan adanya pelatihan ini kader jumantik tidak hanya melakukan pemantauan jentik berkala. Tetapi juga mampu mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan mengelola sampah anorganik.
"Dan pada akhirnya kasus DBD dapat dicegah, lingkungan menjadi bersih, dan tetap aman dari Covid-19," terang Surahma Asti.
Tri Wahyuni menuturkan, kegiatan kader jumantik juga terhenti selama pendemi Covid-19. Dengan adanya kegiatan PPM ini dapat memberikan semangat dan penyegaran kepada kader jumantik untuk dapat menjalankan tugasnya kembali. Dengan tetap mengikuti prosedur kesehatan agar terhindar dari Covid-19.
"Kader jumantik dilatih untuk dapat mengelola sampah khususnya sampah anorganik yang saat turun hujan dapat menampung air bersih dan berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti," jelas Tri Wahyuni.
Semua materi tersebut, lanjut Tri Wahyuni, dapat dipraktikkan di rumah dan diajarkan kembali kepada kader jumantik lainnya yang tidak mengikuti kegiatan PPM ini.
"Sampah dari botol bekas, kaleng bekas, kemasan plastik, dan kresek diubah menjadi alat perangkap telur nyamuk (ovitrap), kerajinan bunga, tempat tissu, dan piring. Serta mengubah sampah anorganik menjadi media hidroponik," beber Tri Wahyuni. (Rio Ardian)
Post a Comment