Dekat Candi Prambanan Sekarang Ada Krematorium Khusus Umat Hindu
WARTAJOGJA.ID : Candi Prambanan Yogyakarta selama ini tak sekedar menjadi tempat wisata berbagai turis lokal dan mancanegara.
Lebih dari itu, berbagai perayaan tradisi dan keagamaan umat Hindu dari berbagai wilayah terutama Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah juga kerap dipusatkan di candi yang dibangun abad ke-9 masehi itu,
Sebut saja seperti upacara Tawur Agung Kesanga saat menyambut hari raya Nyepi, Candi Prambanan hampir rutin menjadi tuan rumah perayaan secara nasional dan bisa dihadiri 15 ribu umat Hindu berbagai wilayah Indonesia.
Kini, di dekat Candi Prambanan itu terdapat fasilitas baru bagi umat Hindu untuk bisa tetap menjalankan agama dan kepercayaannya.
Pemerintah Kabupaten Sleman pada Selasa 13 Oktober 2020 meresmikan fasilitas krematorium tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Madurejo Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
Krematorium itu berdiri di atas lahan seluas 1000 meter persegi dengan kelengkapan antara lain bangunan utama, dua tungku pengabuan jenazah, bale pawedan, sanggah surya, toilet, gudang, bangunan pelinggih, tempat penyimpanan abu, serta lima tabung gas elpiji ukuran 50 kg, juga genset 5000 watt dan kereta jenazah.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Sleman, Anak Agung Alit Mertayasa menuturkan krematorium ini bisa dibangun berkat kerjasama pihaknya dengan Pemerintah Kabupaten Sleman yang menyediakan lahan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Madurejo Kecamatan Prambanan.
“Krematorium TPU Madurejo Prambanan ini menjadi hal yang selama ini sangat ditunggu-tunggu,” ujarnya.
Alit mengatakan selama ini umat Hindu di Yogya, khususnya di Kabupaten Sleman telah lama menginginkan krematorium sendiri agar dapat melakukan proses kremasi leluasa.
Sebab selama ini umat Hindu di Sleman dan Yogya masih meminjam fasilitas kremasi milik Paguyuban Kelompok Kematian Yogyakarta yang berada di daerah Pingit Kota Yogya.
“Krematorium Prambanan ini seperti gayung bersambut, Pemerintah Sleman bersedia berkerjasama, sehingga fasilitas ini terwujud,” ujarnya.
Pembangunan krematorium tersebut, ujar Alit, diawali dengan kesepakatan bersama antara Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) dengan PHDI Kabupaten Sleman tanggal 27 September 2016 silam. Dari kesepakatan itu diatur penyediaan lahan dilakukan Pemkab Sleman di dalam kawasan TPU Prambanan dan pembangunan krematorium dilakukan PHDI Kabupaten Sleman.
“Untuk pembangunan fisik krematorium ini kami kumpulkan donasi dari berbagai pihak dan terkumpul Rp 1,4 miliar,” kata Alit.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan krematorium di Prambanan ini diharapkan bisa semakin mempermudah masyarakat Hindu di Kabupaten Sleman dan sekitarnya saat melakukan prosesi kremasi sesuai ajaran agama dan kepercayaannya.
Sri Purnomo menyebutkan pemilihan lokasi krematorium tersebut sudah sangat sesuai dengan konsep ajaran Hindu, sebab berada di komplek tempat pemakaman umum.
Ia pun menuturkan yang menjadikan krematorium Prambanan ini istimewa karena lokasinya menjadi satu dengan tempat pemakaman umum yang lain.
“Bagi umat Hindu yang mampu mungkin bisa melakukan kremasi secara mandiri. Tapi bagi mereka yang kurang mampu, bisa dibantu melalui kerja sama antara PHDI dengan Pemerintah Kabupaten Sleman,” ujar Sri Purnomo.
Post a Comment