Begini Cara Elemen Yogya Tolak Unjukrasa Anarkis
Puluhan organisasi massa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan deklarasi menolak anarkisme di Monumen Jogja Kembali Kamis (22/10/2020) |
WARTAJOGJA.ID : Puluhan organisasi massa (Ormas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melakukan deklarasi menolak anarkisme di Monumen Jogja Kembali (Monjali), Kamis pagi (22/10/2020). Mereka sepakat untuk bersama-sama menolak dan akan melawan setiap bentuk anarkisme unjuk rasa di Yogyakarta.
Waljito, Juru Bicara Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) mengatakan deklarasi ini merupakan bentuk komitmen dari warga masyarakat yang punya inisiatif menolak terhadap gerakan-gerakan masyarakat yang cenderung pada anarkisme. "Kita sepakat Yogyakarta menjadi kota yang kritis dari beberapa macam kebijakan. Kita dukung siapapun boleh kritis karena hak berbicara didukung Undang-undang. Yang kita tolak ketika mereka melakukan aktivitas yang cenderung anarkis dan menganggu," jelasnya kepada awak media.
Ia mengatakan dulu di Yogyakarta tahun 1998, terjadi Reformasi besar, tapi tidak sampai bakar-bakaran. "Ini dalam kondisi Indonesia sedang mengalami pandemi Covid-19, kita harus bersatu melawannya, kenapa ada kelompok-kelompok yang berkepentingan tidak baik, justru merusak Yogyakarta," ujarnya.
"Ketika mereka melakukan aktivitas apapun dan akan bergerak anarkis, kita akan bersatu dengan masyarakat melawan mereka.Kita sesalkan kenapa kaum intelektual yang menggelorakan narasi kritis terhadap Pemerintah, harus pakai bakar ban dan bakar kafe, serta lempar-lempar batu," imbuhnya.
Waljito mengatakan seharusnya kaum intelektual, narasi kekritisan harus disampaikan secara komprehensif dan keilmuan. "Sudah ada banyak forum yang bisa dipakai untuk untuk menyampaikan narasi kekritisan," tutupnya.
Sejumlah ormas yang mengikuti acara deklarasi ini seperti Komunitas Pedagang Malioboro, Pemuda Pancasila, Jogoboyo, KNPI, Paksi Katon, Paguyuban Kawulo Mataram, Paguyuban Sedulur Jogja, Forum Jogja Rembug, dan lain sebagainya. (Arifin)
Post a Comment