Aktivitas Merapi Meningkat, Ini Rekomendasi Agar Wisata Tetap Aman
WARTAJOGJA.ID : Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat masih intensnya aktivitas Gunung Merapi akhir Oktober ini yang bertepatan dengan masa libur cuti bersama.
“Saat ini Gunung Merapi masih mengalami kenaikan kegempaan, status aktivitas tetap waspada,” ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida Kamis 29 Oktober 2020.
BPPTKG pun meminta masyarakat tetap mematuhi himbauan dan rekomendasi dengan tetap berada di luar radius 3 kilometer dari puncak Merapi. Rekomendasi itu artinya ancaman bahaya aktivitas Merapi sampai saat ini masih berada di dalam radius tersebut.
“Untuk wisatawan yang akan melakukan kegiatan di sekitar Merapi kami minta untuk mengikuti rekomendasi itu dan mengikuti perkembangan informasi terkini,” ujar Hanik.
Awal pekan ini, dalam Peringatan Dasawarsa Merapi 2010 yang disiarkan secara daring, Senin, 26 Oktober 2020, BPPTKG melansir bahwa aktivitas vulkanik Merapi terus terjadi semenjak letusan 21 Juni 2020. Data electronic distance measurement (EDM) Pos
Pengamatan Babadan menunjukkan terjadi inflasi pada tubuh Gunung Merapi.
Hal ini menunjukkan bahwa siklus erupsi Gunung Merapi berikutnya sudah semakin dekat.
Adapun Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Joko Supriyanto menuturkan wisata ke kawasan atas Sleman di sekitar lereng Gunung Merapi tetap aman asalkan wisatawan mematuhi rekomendasi pemerintah.
“Dalam arti aman itu jika wisatawan tetap berada di luar radius 3 km dari puncak Merapi, sedangkan destinasi wisata terdekat Merapi itu jaraknya 5 kilometer,” ujar Joko.
Destinasi –destinasi terdekat puncak Merapi itu antara lain Bukit Klangon juga Bunker Merapi.
Joko menambahkan wisatawan juga tak perlu khawatir akan peningkatan aktivitas Merapi yang statusnya belum bergeser dari waspada itu. Sebab sejumlah petugas masih terus memonitor gejala-gejala di sekitar kawasan Merapi. Seperti petugas yang memantau di Pos Pantau Kalitengah, Pos Pantau Kepuh, juga Pos Pantau Turgo.
“Di pos-pos pantau Merapi itu berjaga banyak relawan setempat di bawah binaan BPBD,” ujarnya.
Pos-pos pantau itu pun, ujar Joko, semuanya akan aktif melaporkan aktivitas yang terjadi di Merapi ke posko utama pengawasan Merapi di sektor Pakem.
“Masa liburan seperti ini monitoring aktivitas Merapi juga tidak libur,” ujarnya. (***)
Post a Comment