Antusiasme Penonton Nikmati Sendratari Ramayana Prambanan Online
WARTAJOGJA.ID: Pentas perdana Sendratari Ramayana Prambanan yang diselenggarakan Sabtu (6/9) malam, berlangsung dengan lancar dan gemilang.
Pertunjukan ini ditayangkan daring ini terselenggara atas kerjasama antara PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai dan didukung oleh KBRI New Delhi serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Pentas ini diadakan untuk memperingati hubungan bilateral India-Indonesia yang telah berlangsung selama 71 tahun.
Pertunjukan Sendratari Ramayana di teater Candi Prambanan ini sempat terhenti akibat pandemic covid-19 sejak Maret lalu.
General Manager Teater Pentas Ramayana Chrisnamurti Adiningrum usai pentas mengatakan, pergelaran perdana di masa pandemi covid-19 ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat baik di dalam maupun di luar negeri.
"Sebanyak 35 ribu penonton terpantau mengakses akun Youtube @BorobudurPark yang menayangkan siaran langsung pertunjukan ini. Selain itu, pertunjukan daring ini juga disaksikan oleh ratusan warga India melalui aplikasi Zoom," ujarnya.
Pentas ini, ujarnya melibatkan 60 penari serta 20 pemain gamelan berpadu dalam sajian menawan pertunjukan yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit di Open Teater Ramayana.
Menurut dia, pertunjukan yang sudah ada sejak 1961 ini tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti penggunaan face shield oleh penari serta adanya penyesuaian gerakan tari, terutama pada bagian kontak tubuh antarpenari .
Chrisnamurti Adiningrum mengatakan lagi, pentas kali ini berbeda dengan pentas biasanya. "Kami persiapkan selama hampir dua minggu," ujarnya.
Menurut dia ada sejumlah penyesuaian untuk memenuhi protokol kesehatan seperti pembatasan jumlah penari. Hal ini imbuhnya, harus dilalui untuk menunjukan bahwa Sendratari Ramayana itu masih ada.Ia berharap melalui pentas daring ini dapat memenuhi keinginan pecinta Sendratari Ramayana Candi Prambanan.
Chrisnamurti juga menyatakan, pertunjukan ini dirancang akan digelar kembali.
Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Hetty Herawati menerangkan akan terus berkomunikasi dengan Gugus Tugas Provinsi DIY dalam hal pembukaan pentas Sendratari Ramayana.
"Intinya kami terus melihat perkembangan. Jika pun masih belum baik, setidaknya momen ini dapat menyalurkan energi para seniman berbakat ini untuk kembali menari. Karena bagi mereka, menari merupakan sumber spirit,"kata dia.
Salah satu penari Tutu Wisti Sabila menambahkan, pertunjukan yang sudah ada sejak 1961 ini menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, seperti penggunaan face shield oleh penari serta adanya penyesuaian gerakan tari, terutama pada bagian kontak tubuh antarpenari.
"Walau tidak ada sentuhan, namun chemistry-nya tetap harus dibangun, misalnya lewat tatapan mata atau gestur tubuh. Jadi tidak harus bersentuhan tapi tetap bisa membangun keromantisan antara Rama dan Shinta," kata Tutu yang memerankan Shinta dalam pementasan Sendratari Ramayana ini. (Res/Ve)
Post a Comment