Libatkan Ikatan Arsitek, Yogya Mulai Susun Masterplan Kampung
WARTAJOGJA.ID: Pemerintah Kota Yogyakarta menggandeng Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) mulai menggarap program masterplan kampung tahun ini.
Masterplan kampung ini menjadi panduan atau gambaran pelaksanaan pembangunan infrastruktur, sarana-prasarana perkampungan di Yogya agar kondisinya tidak timpang lagi dengan wajah pusat kota yang selama ini tampak mentereng dan maju.
"Untuk tahun ini pembuatan master plan kampung dimulai dengan menggarap tiga kelurahan untuk tahap awal bersama IAI," ujar Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi Sabtu 5 September 2020.
Tiga kelurahan itu meliputi Kelurahan Karangwaru, Gedongkiwo, dan Wirogunan. Masterplan ketiganya jika sudah jadi akan menjadi contoh pengembangan masterplan di kelurahan lain Kota Yogya yang jumlah totalnya 45 kelurahan.
Heroe menjelaskan masterplan kampung ini dipakai sebagai acuan mengikis kesenjangan yang terjadi antara perkampungan di Kota Yogya dengan wajah utama perkotaannya.
Dari masterplan kampung itu salah satunya untuk memicu munculkan pertumbuhan ekonomi kampung lebih cepat.
"Walaupun saat ini Kota Yogya terbilang unggul sektor pendidikan, kesehatan dan kesejahteraannya dibanding kota lain, tetapi jika melihat gini ratio (kesenjangan pendapatan masyarakat) jurangnya cukup lebar," ujar Heroe.
Tingginya kesenjangan di Kota Yogya , ujar Heroe, karena selama ini sebagai kota industri jasa pariwisata dan pendidikan, keuntungannya masih terlalu banyak dinikmati kalangan menengah atas.
Mereka yang berkantong tebal dan menempati akses strategis di pusat kota, lebih berpeluang mendapatkan keuntungan lebih besar daripada kalangan menengah bawah yang tersebar di perkampungan itu.
Dengan masterplan kampung ini, Heroe mengatakan, bisa lebih mengangkat potensi-potensi yang ada di kampung itu. Sehingga masyarakat yang ada di kampung juga lebih berpeluang mengakses dan menikmati keuntungan Kota Yogya sebagai kota industri jasa dan pariwisata.
“Masterplan kampung ini harapannya bisa membuat kota yang sudah maju menjadi lebih maju namun juga memberi tetesan manfaat lebih besar bagi kampung-kampung di dalamnya,” ujar Heroe.
Heroe menguraikan masterplan kampung ini tidak semata-mata hanya fokus pada kampung dalam lingkup kecil seperti Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan Rukun Kampung (RK). Masterplan kampung yang dimaksud disini lebih ke lingkup kelurahan.
“Kampung merupakan satu kesatuan kultural karena mereka ada kesamaan cara hidup yang ada di kampung itu sendiri. Jadi, yang dimaksud dalam masterplan kampung ini bisa jadi dalam lingkup kelurahan,” kata Heroe.
“Dalam perencanaan masterplan kampung tidak akan dimulai dari nol, sebab sudah banyak infrastruktur, fasilitas, dan program-program pemerintah lainnya untuk mengembangkan kelurahan," Heroe menambahkan.
Perwakilan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Arif Kusumawanto yang juga dosen arsitektur Universitas Gajah Mada mengatakan masterplan kampung ini adalah rencana induk dalam rentang tertentu yang berisi semua rencana pembangunan kampung secara menyeluruh dan interaktif.
“Masterplan harus bersifat komprehensif, memerhatikan semua aspek yang memengaruhi kualitas dan hajat hidup orang banyak,” ungkap Arif. (Gun/Sar)
Post a Comment