Kemenparekraf Gelar Sosialisasi Program PEN untuk Pelaku Usaha Parekraf di Yogyakarta
Coaching Clinic Program Pemulihan Ekonomi Nasional"di Yogyakarta (21/9/2020). |
WARTAJOGJA.ID : Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mulai menggecarkan sosialisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi para pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kami harap para pelaku usaha khususnya UMKM dapat mengetahui lebih jauh soal program PEN dan memanfaatkan secara maksimal program yang sudah disiapkan pemerintah sebagai stimulus bantuan dalam bentuk modal kerja bagi pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi,” ujar Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, dalam acara bertajuk "Coaching Clinic Program Pemulihan Ekonomi Nasional", di Yogyakarta (21/9/2020).
Ia mengatakan PEN merupakan salah satu program yang disiapkan pemerintah untuk mengurangi dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian.
Sosialisasi program PEN mempertemukan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya usaha UMKM dengan perbankan (HIMBARA) dan BPD.
Program PEN bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya selama pandemi.
"Untuk UMKM, program PEN diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dalam meningkatkan kinerja UMKM yang telah memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia," kata Fadjar Hutomo.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara daring dan luring bersama dengan Bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN (HIMBARA) dan BPD Yogyakarta, dan lima Pemerintah Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad yang dalam kesempatan itu didapuk menjadi salah satu pemateri menyampaikan soal implementasi program PEN di DIY.
Santoso memaparkan perekonomian DIY triwulan II-2020 terhadap triwulan II-2019 mengalami kontraksi yang dalam yaitu minus 6,74 persen (y-on-y).
“Lebih dari 50% kategori lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang negative. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah jasa kesehatan, infokom dan pertanian,” katanya.
Oleh sebab itu, dalam implementasi Program PEN ini BPD DIY telah mengeluarkan sejumlah terobosan program antara lain restrukturisasi kredit/pembiayaan, Kredit PEDE (Pemberdayaan Ekonomi Daerah), Subsidi Bunga, Penjaminan Kredit, APEX BPR, dan Penempatan dana Pemerintah dalam rangka PEN.
Direktur Utama PT Bank BPD DIY Santoso Rohmad (paling kanan) saat menghadiri Coaching Clinic Program Pemulihan Ekonomi Nasional"di Yogyakarta (21/9/2020). |
Santoso menjelaskan saat ini yang menyasar langsung masyarakat dan serapannya cukup bagu adalah Kredit PEDE.
Kredit ini diperuntukkan untuk pembiayaan modal kerja usaha debitur pra-sejahtera, yang memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimum 3 bulan maka akan mendapat plafon kredit maksimal Rp 2,5 juta dan jangka waktu pembayaran maksimal 12 maksimal bulan dengan suku bunga 3%.
“Penjaminan oleh perusahaan penjamin sebesar 80% dari plafon dan menjadi biaya bank ,” katanya. (Arifin)
Post a Comment