BPD DIY Gandeng Pemkot Yogya Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad (ketiga dari kanan) saat menyaksikan penyerahan bantuan oleh Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi kepada warga Rabu (2/9)
WARTAJOGJA.ID: Bank BPD DIY kembali berkontribusi dalam upaya membangun pemulihan ekonomi di masyarakat pasca pandemi Covid-19.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 membuat segala
sektor perekonomian lumpuh. Khususnya pariwisata Yogyakarta.
BPD DIY pun meluncurkan program khusus dalam
penyaluran kredit lunak bagi masyarakat bekerjasama dengan Pemerintah Kota
Yogyakarta.
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad
mengatakan, hampir semua usaha mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. Untuk
itu, pihaknya memberikan program kredit lunak kepada pelaku usaha mikro di DIY
termasuk mereka yang tinggal di kawasan dengan sungai perkotaan.
Total anggaran yang disiapkannya yakni antara Rp10
sampai 15 miliar untuk 5.000 pelaku usaha mikro. Setiap penerima bantuan
mendapatkan kredit lunak sebesar Rp2,5 juta dengan bunga ringan 3 persen per
tahun.
“Untuk usaha mikro seperti peternakan lele,
angkringan, kegiatan produksi kerajinan, kan cukup untuk menstimulan supaya
bangkit lagi,” ucap Santoso Rohmad di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Patangpuluhan
Kota Yogyakarta, di sela penyaluran bantuan Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah
dari BPD DIY, pada Rabu (2/9).
Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad |
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan sangat mengapresiasi dengan bantuan BPD DIY untuk masyarakat kembali bangkit di masa pandemi ini.
Ia mengatakan sebagian besar masyarakat yang
tergolong miskin di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tinggal
di daerah dekat dengan sungai. Untuk membangkitkan ekonominya di tengah pandemi
Corona, sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan pariwisata mulai
didorong supaya lebih berkembang.
Kantong-kantong kemiskinan di wilayah Kota
Yogyakarta berada di sepanjang sungai. Baik itu di wilayah Sungai Winongo,
Code, maupun Gajahwong.
“Sebagian besar memang di sekitar sungai. Maka kami
bersama teman-teman dari pariwisata, kebudayaan, UMKM, dan pemberdayaan
masyarakat, sedang mendorongnya untuk kebangkitan ekonomi,” katanya.
Heroe mengatakan, akibat pandemi Covid-19 ini pelaku
UMKM di sekitar sungai banyak yang kehabisan modal. Mereka selama enam sampai
tujuh bulan terakhir tidak bisa memutar uangnya karena digunakan untuk
membiayai kebutuhan sehari-hari.
“Sekarang mereka sudah mulai jualan tapi hasilnya
tidak seperti saat normal. Mereka hanya dapat uang saat jualan di hari Jumat
sampai Minggu. Sementara Senin sampai Kamis mereka tetap jualan hanya tidak
dapat uang,” kata dia.
Heroe mengatakan, salah satu bank daerah pun saat
ini memiliki program dalam upaya kebangkitan ekonomi di tengah pandemi
Covid-19. “Dengan memberikan kemudahan persyaratan sehingga memungkinkan
memudahkan memperoleh modal. Harapannya September ini mereka mendapatkan
modal,” ucapnya.
BPD DIY pun meluncurkan program khusus dalam penyaluran kredit lunak bagi masyarakat bekerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. |
Heroe menyebut seiring mendorong UMKM akan lebih
berkembang di sekitar sungai, pihaknya juga menyiapkan paket wisata gowes.
Paket yang dijual itu yakni berupa bersepeda melalui kampung wisata dan di
jalur dekat sungai.
“Sekarang kami sedang mencoba membuat jalur sepeda
yang melewati sungai-sungai. Karena sudah banyak sungai-sungai di Yogyakarta
yang bisa dilewati sepeda. Nanti akan kami jual dalam lima paket. Sudah kami
buat paket selatan-timur, selatan-barat, tengah, utara-timur, dan utara barat
untuk gowes,” katanya. (Arifin)
Post a Comment