BNI Tutup Tujuh Kantor Unit Usai Lima Karyawan Positif Covid-19
ilustrasi Kantor BNI Yogya (ist) |
WARTAJOGJA.ID : Sebanyak lima karyawan Bank BNI di wilayah DI Yogyakarta terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Akibatnya perbankan pemerintah itu harus menutup tujuh layanan kantor cabangnya mulai 14-15 September hingga 28 September 2020 nanti.
Kepala Kantor Wilayah BNI Yogyakarta Mohammad Hisyam membenarkan beredarnya informasi lima karyawannya terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Dia juga tak menampik adanya penutupan tujuh kantor
cabang di Jogjakarta sebagai upaya sterilisasi persebaran Covid-19.
Munculnya kasus ini berawal dari pemeriksaan
kesehatan berkala. Pada awalnya muncul 12 karyawan reaktif terhadap rapid
diagnostic test (RDT). Berlanjut dengan swab PCR dan memunculkan lima pasien
positif Covid-19.
“Munculnya lima positif Covid-19 Ini merupakan
pemeriksaan kesehatan periode kedua. Dulu periode pertama terdapat 9 karyawan
reaktif, lanjut swab dan semuanya negatif,” jelasnya, Jumat (11/9).
Kebijakan pemeriksaan kesehatan berkala ditempuh
atas pertimbangan matang. Terlebih perusahaan BUMN ini turut melayani publik.
Sehingga terjadi interaksi cukup intens dengan masyarakat luas.
Pasca munculnya kasus, pihak manajemen memutuskan
adanya internal tracing. Melacak secara intens persebaran kasus. Terutama di
tujuh bank cabang milik BNI. Baik untuk Kantor Cabang Pembantu maupun Kantor
Kas.
“Internal tracing untuk meyakinkan agar tak ada impact
yang lebih luas. Fakta yang kami dapatkan dari 5 pegawai yang positif covid,
adalah karyawan yang sifatnya back office,” katanya.
Hisyam menuturkan upaya tracing lanjutan menyasar
sekitar 80 kontak erat. Seluruhnya menjalani uji kesehatan berkala. Untuk
selanjutnya diketahui apakah terjadi penularan dari kasus awal.
Terkait kondisi kesehatan kelima karyawan cenderung
stabil. Detilnya empat karyawan berstatus terkonfirmasi positif Covid-19
asimptomatik. Keempatnya menjalani rawat inap isolasi mandiri.
“Hanya satu pasien bergejala dan yang satu itu
memang dirawat di rumah sakit. Empat statusnya OTG,” ujarnya.
Upaya sterilisasi berlangsung secara menyeluruh di
ketujuh kantor BNI. Berupa penutupan operasional dari 14 hingga 15 September.
Untuk selanjutnya membuka kembali operasional pada 28 September.
Dalam rentang waktu tersebut juga dilakukan
disinfeksi dengan penyemprotan disinfektan ke sejumlah ruang kerja. Termasuk
pembersihan saluran pendingin ruangan.
Hisyam menjamin sterilisasi tak mengganggu operasional dan pelayanan publik. Tercatat saat ini ada 117 unit kantor BNI di Jogjakarta. Sehingga pelayanan publik di tujuh kantor tersebut akan dialihkan sementara waktu.
“Tentu akan membatasi hariannya yang akan kami
layani secara face to face. Sedangkan layanan seperti ATM, mobile banking, sms
banking, virtual account banking itu beroperasi 24 jam,” katanya.
Pimpinan BNI Kanwil Yogyakarta turut bersurat ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yogyakarta. Berupa pemberitahuan penghentian
operasional sementara waktu di tujuh kantor unit BNI. Tertulis dalam surat
operasional berhenti sementara dari 14 September hingga 25 September.
Kepala OJK Yogyakarta Parjiman membenarkan adanya
surat tersebut. Pihaknya telah mengizinkan penutupan operasional sementara.
Terlebih upaya ini sebagai sterilisasi dari persebaran Covid-19.
“BNI sudah lakukan tes swab, lalu yang kena menutup
operasionalnya. Kami sarankan operasional dialihkan ke cabang terdekat,”
ujarnya.
Pria yang akrab disapa Jimmy ini meminta kasus BNI menjadi catatan penting. Bahwa penerapan protokol Covid-19 dalam perkantoran sangatlah penting. Bagi pekerja lapangan juga wajib menjaga protokol saat berinteraksi dengan beragam orang.
“Tetap menerapkan protokol Covid-19 tapi kami juga
tidak bisa mengawasi penuh karena pegawai mobilitasnya tinggi,” katanya. (Pin/Rls)
Post a Comment