Wah, Kampanye Tertib Masker Mahfud MD Malah Picu Kerumunan ?
WARTAJOGJA.ID : Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menggelar kampanye Gerakan Indonesia Tertib penggunaan masker di kawasan wisata Malioboro Yogyakarta Minggu pagi 30 Agustus 2020.
Dalam kampanye dalam upaya perlawanan Covid-19 itu, Mahfud bersama rombongan berjalan kaki menyusuri jalanan Malioboro yang padat dengan pesepeda dan juga wisatawan di sepanjang trotoar.
Selama perjalanan itu, saat bertemu wisatawan atau pedagang yang tak mengenakan masker, Mahfud langsung mendekati dan memberikan masker khusus yang dibawanya kepada warga. Kadang Mahfud juga memakaikannya langsung masker yang diklaim anti bakteri walau 20 kali pencucian itu.
Namun sayangnya, seringkali saat Mahfud berhenti dalam perjalanan, wisatawan justru berkerumun mengelilinginya.
Mereka umumnya minta berfoto bersama atau sekedar bersalaman dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sehingga lupa tidak menjaga jarak aman.
Bahkan saking jengkelnya melihat kejadian kerumunan berkali-kali dalam kampanye tertib masker itu, beberapa warga inisiatif berteriak mengingatkan agar kerumunan Mahfud segera bubar, 'Woy, jaga jarak!'
Pantauan lapangan, kerumunan yang terjadi saat Mahfud membagikan masker itu paling mencolok terjadi di dua titik yakni di depan Mall Malioboro dan area depan Pasar Beringharjo karena cukup banyak pedagang makanan di jalur pedestriannya.
"Ini kok malah jadinya berkerumun dan tidak tertib protokol kesehatan?" ujar seorang pejalan kaki, Arifin yang melihat kerumunan yang mengitari Mahfud di sela olahraga.
Dalam kesempatan itu, Mahfud membagikan masker tak hanya kepada wisatawan dan pelaku usaha. Tapi juga pada kusir andong sampai pedagang-pedagang Pasar Beringharjo.
Mahfud juga menyerahkan secara simbolis bantuan masker kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono dalam kampanye tertib masker itu.
Mahfud menuturkan penyerahan masker itu ke pedagang pasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogya punya dua makna.
"Ini simbol perang melawan covid dengan berbagai cara. Dengan memakai masker untuk menyelamatkan orang lain dan diri sendiri dari penularan. Kedua, kenapa pasar, untuk menormalkan kehidupan masyarakat terutama di bidang ekonomi," katanya.
Mahfud mengatakan bahwa masker yang dibagikannya bisa bertahan anti bakteri sampai dicuci 20 kali. Setelah 20 kali dicuci/dipakai maka akan menjadi masker biasa.
Dari evaluasinya kampanye di Malioboro itu Mahfud bersyukur Jogja sudah ramai dan berangsur normal.
"Malioboro sudah normal. Tapi saya belum tahu situasi yang menjaga kesehatannya. Tetapi saya melihat tadi, saya dapat mengatakan lebih dari 90 persen orang membawa masker dan lebih lebih dr 80 persen diantaranya masker dipakai dengan benar. Yang sedang tidak dipakai itu biasanya sedang makan dan sedang menawar barang," ujar dia.
Mahfud mengatakan dalam kampanye tertib masker ini, dia membawa 15 ribu masker.
"Saya bawa ke pesantren, semalam ke seniman sekarang di pasar lalu minggu depan saya ke Papua," katanya. (Rls/Dh)
Post a Comment