Program Studi Profesi Arsitek UII Gelar Wisuda Daring Para Mahasiswanya
Program Studi Profesi Arsitek (PPAr) UII Yogyakarta menggelar wisuda secara daring
Wisuda ini merupakan angkatan ke 5 Tahun 2019/2020.
Mahasiwa yang dinyatakan lulus itu antara lain telah menyelesaikan studi yang telah dipersyaratkan dan memenuhi ketentuan– ketentuan akademik lainnya, menyelesaikan seluruh persyaratan administrasi dan memenuhi seluruh ketentuan yang telah ditetapkan dari Program Studi Profesi Arsitek UII.
Total mahasiswa yang diwisuda secara daring itu meliputi 14 mahasiswa terdiri dari 10 wisudawati dan 4 wisudawan.
“Pencapaian IP Kumulatif rata-rata 3,72 dimana terendah 3,36 dan tertinggi 3,94,” ujar Ketua Jurusan Arsitektur UII Yogyakarta, Noor Cholis Idham Ph D IAI dalam laporannya.
Noor mengatakan keluarga besar Program Studi Profesi Arsitek, UII Yogyakarta beserta seluruh civitas akademika mengaku bangga dan bersyukur atas capaian para lulusan Program Studi Profesi Arsitek itu.
Adapun mereka yang diwisuda secara daring itu antara lain 1. Annisa Quwwatu Syakhsyiyah, dengan IPK 3,72; 2. Defri Relia dengan IPK 3,58; 3. Dwi Gustina Sari dengan IPK 3,58; 4. Fairuz Rana Zhavira dengan IPK 3,67; 5. Gema Haqqur Rizka dengan IPK 3,63; 6. Kartikya Ishlah Utami dengan IPK 3,94, cumlaude , 7. Lovita Afrizstantia dengan IPK 3,55; 8. Muhammad Fikri Hidayat dengan IPK 3,53; 9. Najmatussalamah dengan IPK 3,79 cumlaude, 10. Nur Asyrof Muhammad IPK 3,62; 11. Nutfah Arista Safitri dengan IPK 3,36; 12. Paramitha Oktaviani dengan IPK 3,63; 13. Pungky Marhendra Putra Perwira dengan IPK 3,63; dan terakhir, 14. Tania Ghina Puspita dengan IPK 3,57
“Kami ucapkan selamat dan sukses bagi kalian,” kata dia.
Ketua Jurusan Arsitektur UII Yogyakarta, Noor Cholis Idham Ph D IAI |
Adapun mahasiswa Program Studi Profesi Arsitek UII telah menjalani proses pembelajran selama 1 (satu) tahun, dengan menempuh 36 SKS, berupa 9 Mata Kuliah baik wajib maupun mata kuliah pilihan. Mata kuliah inti berupa Studio Profesional perancangan Arsitektur bersama para Arsitek profesional dilaksanakan di dalam dan di luar kampus dan bersama Dosen Pembimbing yang berkualifikasi profesi, mahasiswa melakukan praktek merancang bangunan dengan kompleksitas sedang hingga tinggi dan beresiko.
sedang hingga tinggi berbasis proyek nyata. Rangkaian pembelajaran ini diakhiri dengan Seminar Desain Arsitek, dimana mahasiswa / mahasiswi melakukan riset desain dan di publikasikan serta di bawakan dalam forum publik Seminar Nasional ‘Sakapari (Seminar Karya & Pameran Arsitektur Indonesia) 2020 guna mempertajam kemampuan analisis dan sintesis.
“Materi ini kelak bermanfaat bagi perjalanan profesinya,” kata dia.
Tak hanya itu, para mahasiswa yang lulus itu juga telah pula melakukan pelatihan Kode Etik Profesi dan Tata Laku Arsitek bersama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), dalam hal ini IAI DIY dan lulus Uji Kompetensi yang diselenggarakan LPJK dalam hal ini LPJK DIY bersama para Asesor Arsitek IAI.
Dalam kesempatan itu Noor Cholis menuturkan pihaknya juga menyampaikan rasa syukur atas tercapainya ReAkreditasi internasional penuh selama 6 tahun dari KAAB, yang diikuti dengan diperolehnya Akreditasi Unggul dari BAN-PT.
“Semoga hal ini dapat menjadi kebanggaan bersama, yang diiringi dengan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan institusi ini,” kata dia.
Ketua IAI DIY Ahmad Safudin Mutaqie |
Ketua IAI DIY, Ahmad Safudin Mutaqie mengatakan tantangan perubahan jaman, kondisi terkini baik atas pandemi, kebijakan kampus merdeka, serta berbagai dinamika di dunia konstruksi dan arsitektur, mendorong perubahan kurikulum K13 menjadi K20.
“Hal ini untuk mewujudkan upaya perbaikan yang berkelanjutan serta terus dapat memberikan hasil terbaik bagi seluruh civitas akademika Jurusan arsitektur pada umumnya dan Program Studi Profesi Arsitek pada khususnya,” kata Ketua IAI DIY Ahmad Safudin Mutaqie.
(Wit/Rls)
Post a Comment