Wisata Hutan Mangunan Digelontor Dana Lebih Besar Untuk Pengembangan
WARTAJOGJA.ID : Dinas Pariwisata DIY masih mengandalkan kawasan eko wisata Hutan Mangunan sebagai daya dongkrak utama turis ke Yogyakarta di masa kebangkitan pasca covid-19.
Kawasan seluas dua hektar dari total luasan lahan hutan lindung 40,5 hektar di Kabupaten Bantul itu akan makin dikembangkan pemerintah DIY menggunakan suntikan dana alokasi khusus (DAK) tahun ini.
"Jika pada tahun lalu obyek wisata di Mangunan ini memakai dana DAK Rp.4,7 miliar, tahun 2020 ini dilanjutkan dengan dana DAK sebesar Rp 5,4 miliar," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo 19 Juli 2020.
Singgih menuturkan penambahan anggaran itu setelah mengevaluasi progres yang dicapai kawasan Mangunan selama ini dalam mendatangkan wisatawan. Serta fasilitas yang berhasil dikembangkan pengelolanya.
Dari evaluasi itu, menurut Singgih, Mangunan masih perlu berbenah seperti melakukan penataan sentra-sentra kuliner di tiap obyeknya.
Ada 10 obyek wisata di Hutan Mangunan ini yang saat ini sudah berhasil dikembangkan.
Mangunan, ujar Singgih, juga berhasil mengembangkan potensi untuk memikat wisatawan tinggal lebih lama. Tak sekedar membuat wisatawan menyambangi lalu pergi.
Misalnya di obyek Seribu Batu Songgolangit kini telah memiliki lima unit camping ground. Sedangkan di obyek Lintang Sewu ada sebanyak 10 unit camping ground.
"Jadi pengembangan Mangunan ini tahun 2020 tetap perlu dilanjutkan," ujar Singgih.
Ketua pengelola wisata Songgo Langit, Aris Purwanto mengatakan
sebelum pandemi merebak di Yogya akhir Maret lalu, tiap bulan kawasan itu dikunjungi wisatawan baik manca dan domestik rata rata 15 ribu orang.
"Dengan mulai ujicoba terbatas setelah tutup tiga bulan lebih ini, sekarang sudah siap beroperasi kembali dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta Hilman Sutisna
memprediksi perekonomian DIY mulai menggeliat di triwulan ketiga dan keempat setelah dihempas Corona pada triwulan pertama dan kedua.
Indikatornya kegiatan masyarakat sudah mulai menggeliat seperti tampak salah satunya wisata di kawasan Malioboro yang berangsur ramai Juli ini.
"Ketika wisata mulai bergerak, maka perekonomian Yogya ikut berjalan," ujarnya. (Jan/Hun)
Post a Comment