Lulusan UAD Ini Raih Beasiswa Master dari Pemerintah Jepang, Bagaimana Kisahnya?
WARTAJOGJA.ID - Jihad Rahmawan lulusan Universitas Ahmad
Dahlan (UAD) 2020 dari Prodi Teknik Elektro, sebelumnya tidak pernah
membayangkan bisa meraih Beasiswa Master dari Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Olahraga, Ilmu pengetahuan, dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho)
untuk melanjutkan studi S2 di Faculty of Software and Information Science,
Iwate Prefectural University, Jepang.
"Saya memilih UAD karena terkenal memiliki tim robot
yang hebat, yakni Robotic Development Community (RDC). Apalagi sejak SMK saya
memang hobi dunia teknik elektronika. Selain itu, saya termotivasi sebab di
keluarga besar saya, belum ada yang lulus sarjana. Saya ingin membuat bangga
orang tua," terang Jihad, melalui keterangan tertulis, Jumat (17/7).
Jihad menuturkan, semester satu dia lolos rekrutmen tim
robot, dan sering diminta membantu kegiatan riset dan penelitian oleh dosen.
Setiap kesempatan yang datang, baik itu dari Prodi Teknik Elektro maupun Tim
Robot, selalu dimanfaatkan Jihad untuk mengembangkan dirinya. Terutama mengasah
kemampuan akademisnya, khususnya di bidang robotik yang menjadi minatnya.
"Semester 4, saya diamanahkan menjadi ketua proyek
penelitian oleh dosen. Saat itulah skill engineering saya terasah, dari
penelitian hingga membuat paper internasional," jelas Jihad.
Dosen Prodi Teknik Elektro UAD Anton Yudhana PhD
menyampaikan, Tim Robot UAD juga melatih soft skills seperti tanggung jawab,
loyalitas, manajemen waktu, public speaking, dan kecerdasan sosial.
"Semester akhir, saya mendorong Jihad untuk mengambil
kesempatan beasiswa S2 di Iwate, Jepang. Salah satu syarat untuk pengajuan
beasiswa yakni bukti prestasi dan berbagai macam sertifikat saat kuliah.
Setelah melewati seleksi yang ketat akhirnya Jihad lolos dengan nilai IPK dan
berbagai macam syarat pendukung tadi," ungkap Anton.
Dosen Prodi Teknik Elektro UAD Nuryono Satya Widodo MEng
mengungkapkan, mental dan value seorang sarjana tidak terbentuk dengan tugas,
tapi melalui tempaan dan berbaur bersama orang lain dalam kegiatan yang
memberikan tekanan dan tanggung jawab.
"Tidak perlu ngoyo, namun buat perencanaan studi dan
karir, gunakan waktu sebaik mungkin, biarkan fikiranmu berkembang
dikampus," ujar Widodo.
Jihad berprinsip, setelah meminta doa kepada orang tua,
selanjutnya niatkan dan bulatkan tekad saat kuliah. Seorang sarjana bukan hanya
orang yang pandai dengan mata kuliah yang diberikan di kelas saja atau hard
skills, namun ikuti kegiatan kampus lainnya selain kuliah.(WIC/RLS)
Post a Comment