Ini Luasan Lahan Tol Yogya-Solo Yang Ditargetkan Digarap Agustus 2022
WARTAJOGJA.ID : Pembangunan fisik jalan tol ruas Yogya-Solo
rencana akan direalisasikan pada bulan Agustus 2022. Adapun pembebasan dan
pembayaran lahan cikal bakal tol akan dimulai pada Agustus 2021 dan ditargetkan
selesai sebelum bulan tenggat pembangunan fisik. Hal tersebut diutarakan oleh
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (09/07) siang di Gedhong
Pracimosono, Komplek Kepatihan, Danurejan, Yogyakarta.
”Prinsipnya, sudah tidak ada pihak yang merasa keberatan
untuk pembebasan lewat jalur yang sudah ditentukan dan sudah dilakukan
perubahan-perubahan. Sesuai IPL, disepakati semua pihak yang tanahkan akan
dibebaskan. Rute itu tak akan bergeser, dari pojokan Lotte (salah satu swalayan
di Sleman) sampai keluar Kabupaten Sleman ke Borobudur. Jadi sekarang itu
sosialisasi bahwa pasti tol itu dibangun dan mencocokkan harga. Itu saja,”
tutur Sultan.
Pada saat ini, tim persiapan proyek pembangunan jalan tol di
DIY telah merampungkan penyusunan
fasilitas dokumen Izin Penetapan Lokasi (IPL) Gubernur DIY untuk ruas
Yogyakarta-Solo sehingga bisa diterbitkan Juli 2020. Dari hasil tahapan
konsultasi publik tol Yogya-Solo tersebut, Pemda DIY memutuskan tidak akan
membentuk tim keberatan sehingga proses pembangunan jalan tol di DIY berjalan
sesuai yang direncanakan.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) atau Kundha
Niti Mandala sarta Tata Sasana DIY Krido Suprayitno mengatakan proses
konsultasi publik proyek pembangunan jalan tol ruas Yogya-Solo sesuai dengan
rencana meskipun di tengah pandemi Covid-19. Pasca konsultasi publik selesai,
pihaknya tengah memproses penyusunan dokumen IPL Gubernur DIY untuk proyek
jalan tol ruas Yogya-Solo yang diharapkan bisa keluar pada Juli 2020 mendatang.
Krido mengatakan bahwa 95 persen penyusunan fasilitas
dokumen IPL proyek pembangunan jalan tol ruas Yogya-Solo. “Perlu disampaikan
juga bahwa tidak ada permasalahan yang berarti dalm tahap konsultasi public
yang melibatkan pemangku kepentingan hingga melakukan penyisiran dari pintu ke
pintu,” jelasnya.
Sebelum konsultasi publik jalan tol Yogya-Solo yang
panjangnya lebih kurang 22 Kilometer (Km) mempunyai total bidang kurang lebih
sebanyak 2906 bidang dengan luas lebih kurang 180,5 hektar. "Setelahnya
adanyakonusltasi public, jumlahnya menjadi 3006 bidang dengan keluasan lebih
kurang 177,5 Ha dengan 2.978 warga terdampak. Oleh karenanya, Pemda DIY tidak
membentuk tim keberatan karena semua warga terdampak pada prinsipnya
setuju," tandasnya.
Di samping itu, tim persiapan pun akan melakukan pra persiapan
sosialisasi untuk proyek pembangunan jalan tol ruas Yogya-Bawen pada 30 Juni
2020, sebab Satuan Kerja Pelaksana Jalan Bebas Hambatan (Satker PJBH) nya
berbeda dengan Satker PJBH tol ruas Yogya-Solo. “Kami akan lakukan sosialisasi
etape pertama tol Yogya-Bawen awal Juli 2020 setelah berkonsultasi pra
persiapan sosialisasi dengan Bupati Sleman. Kita tetap harus memperhatikan
protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada tahapan awal sosialisasi tersebut
dengan menggunakan metode dan strategi sosialisasi tol Yogya-Solo," terang
Krido.
Mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) DIY ini menyampaikan sosialisasi tol Yogya-Bawen sepanjang 7,65 Km ini
akan dilakukan di tiga kecamatan dan tujuh desa di Sleman yaitu Gamping,
Seyegan dan Tempel mulai Juli hingga Agustus 2020. Luas bidang lebih kurang
lebih sebanyak 915 bidang dengan keluasan 496.209 meter persegi dan sasaran
sekitar 945 warga terdampak.
"Pascasosialisasi tol Yogya-Bawen selesai Agustus 2020
nanti, kita lanjutkan dengan tahapan konsultasi publik. Setelah konsultasi
publik lalu baru kita siapkan penyusunan IPL-nya yang diharapkan rampung akhir
tahun ini,” tutupnya.
(Gas/Cak)
Post a Comment