Wakil Ketua DPRD Huda Tri Yudiana: Program Recovery Harus Massif
Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana |
WARTAJOGJA.ID: Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana
mendesak program recovery harus sudah massif dilakukan dan dimulai sesegera
mungkin, meskipun status DIY akan diberlakukan perpanjangan tanggap darurat
pandemi Covid-19.
“Menurut saya status tanggap darurat memang masih
cukup penting dipertahankan melihat kondisi kesehatan saat ini masih belum
stabil, agar masyarakat tidak terlena dengan isyu new normal juga agar SKPD
mudah mengambil langkah penggunaan anggaran,” katanya Kamis 25 Juni 2020.
Huda mengatakan pihaknya sudah memberikan masukan ke
gugus tugas terkait hal ini. Kecepatan penanganan oleh SKPD sangat terdukung
dengan status tanggap darurat.
Tapi terlepas dari hal tersebut, ujar dia, yang
jauh lebih penting adalah bagaimana
program program recovery terutama perekonomian segera massif dilakukan.
“Saat ini dampak ekonomi sangat dirasakan oleh
masyarakat dan jangan sampai pemerintah terlambat mengambil tindakan. Jika kita
terlambat mengambil langkah recovery
sangat dikhawatirkan perekonomian semakin terpuruk,” katanya.
Pihaknya bersyukur. meskipun kondidi belum stabil,
penambahan kasus positif Covid 19 di DIY cukup landai dan tidak menanjak tajam.
“Dalam masa ini kami tetap minta agar gugus tugas
melakukan tes swab massal untuk antisipasi,” ujarnya.
Recovery di bidang ekonomi harus dilakukan dengan
cermat dan dipilih program program ungkitan yang strategis, mengingat
keterbatasan kemampuan anggaran pemda DIY yang turun drastis.
Menurutnya, tidak semua hal bisa dilakukan pemda,
justru peran pemda dalam recovery ini diutamakan untuk menstimulasi dan
mendukung berbagai kreativitas dan solidaritas yang sudah tumbuh di masyarakat.
Poin utama recovery ini adalah pemda mendorong
masyarakat untuk bangkit dengan kreativitas dan solidaritasnya masing masing,
bukan semua tertumpu pada pemerintah daerah, karena tidak mungkin mampu.
“Ibaratnya bermain musik, pemda meng-orkestra
berbagai potensi yang sudah tumbuh, mensinkronkan, mensinergikan, dan mendukung
dengan kebijakan dan anggaran,” ujarnya.
Dukungan anggaran tetap perlu dilakukan di titik
titik program strategis dengan pilihan program yang tepat. Jangan hamburkan
anggaran dalam program yang tidak strategis dan tidak jelas terukur dampaknya.
Potensi potensi masyarakat yang ada perlu didukung
dan dikuatkan dengan kebijakan dan stimulan anggaran.
Sebagai contoh untuk menstimulasi UKM digulirkan
program gratis ongkir itu sudah tepat, tetapi perlu diperluas dengan melibatkan
jaringan UKM maupun layanan transportasi online yang sudah ada, jangan hanya
pakai platform mitra dinas saja. Dengan demikian jangkauan akan semakin luas
dan manfaat semakin besar.
Kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk dan
kapasitas anggarab pemerintah yang turun drastis harus dibuat strategi
pengimbang, agar penderitaan masyarakat terbantu. Strategi pengimbang itu
adalah dengan mengaktifkan gerakan solidaritas dan kreativitas masyarakat.
Sebanyak mungkin kreativitas positif didukung, diperkuat, dan disinergikan.
Program recovery ini sebaiknya difokuskan untuk itu, tidak harus pemerintah
berdiri sendiri saat ini.
(Rls/Red)
Post a Comment