Tolak RUU HIP, Gandung Pardiman: Pancasila Tidak Bisa Diperas-Peras
WARTAJOGJA.ID : Partai Golkar DIY menolak Rancangan Undang-undang (RUU) Halauan Ideologi Pancasila (HIP) dibahas di DPR.
Mereka meminta proses pembahasan RUU tersebut dihentikan sesuai konstitusi. Pasalnya jika RUU HIP tersebut dilanjutkan maka akan membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman menandaskan partai Golkar akan mati-matian untuk mempertahan Pancasila baik dari ancaman internal maupun eksternal. Selain akan membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, RUU HIP tersebut juga membahayakan kehidupan keberagamaan.
"Filosofi dipandang dari sudut mana aja kita sulit menerima Tuhan kok diajak gotong royong. Tuhan itu nggak perlu gotong royong dengan manusia karena itu kita mengangkat ini. Ini sangat berbahaya bagi kehidupan beragama," ujarnya saat pernyataan sikap Gerakan Pasukan Anti Komunis (Gepako) di Bantul, Minggu (28/6/2020).
Menurutnya, Pancasila itu tidak seperti jeruk yang bisa diperas-peras. Pancasila itu kesatuan yang utuh saling dijiwai serta menjiwai. Pancasila adalah hasil karya anak bangsa dan putra bangsa terbaik di mana Pancasila itu merupakan perjanjian Agung antara nasionalisme, religius dalam umat beragama.
Di mana nasionalisme, religius tidak bisa melampaui perjanjian itu sendiri. Pancasila tidak bisa di robek-robek meskipun semua mempunyai ciri khas perjuangan. Seperti Golkar yang ciri khasnya adalah karya-karya, partai yang memiliki ciri khas dakwah ataupun ciri khas lain tetap dipersilahkan.
"Semua (ciri khas) Monggo (silakan) tapi jangan memaksakan. Masyarakat pun harus bisa menerima," tandasnya.
Gandung mengungkapkan, pimpinan DPR RI telah bersepakat akan menghentikan RUU HIP sesuai mekanisme DPR.
Ia berharap jangan sampai terjadi pembahasan berkelanjutan karena sangat berbahaya. Ia meminta semua pihak harus menahan diri karena yang namanya Pancasila memiliki kemampuan mengendalikan diri.
Menurutnya, jika terjadi apa-apa maka pihaknya mendorong TNI-Polri untuk mengambil alih negara.
Dan apabila sudah terjadi benturan dan menjadikan situasi yang gawat, maka sudah waktunya untuk TNI Polri turun tangan. Golkar DIY akan meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar agar menjadikan Golkar bagian terdepan dalam rangka menjaga Pancasila.
Komandan Gepako Bantul, Suryono menandaskan Gepako lahir sebagai Pembela Pancasila, Nasionalis sejati anti ekstrim kiri, ekstrim kanan, dan paham-paham lainnya, seperti Komunisme, Marxisme, Leninisme, Liberalisme, Kapitalisme, Individualisme, Radikalisme, dan Khilafah.
Sejak maraknya perdebatan dan pertentangan gagasan dan aspirasi akibat munculnya Rancangan Undang – Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).
"Gepako merasa terusik dan merasa bahwa ada pihak–pihak yang ingin mengutak atik Ideologi Pancasila, ingin memeras sila–sila Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila," ujarnya.
(Rls/Adv)
Post a Comment