Sebelum Merapi Erupsi, Kawanan Kera Sering Turun Ke Pemukiman
WARTAJOGJA.ID : Gunung Merapi yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali erupsi pada Ahad 21 Juni 2020 pukul 09.13 WIB.
Gunung api aktif itu menyemburkan kolom abu hingga ketinggian ± 6.000 meter di atas puncak.
Sebelum erupsi, beberapa hari terakhir kawanan kera gunung itu dikabarkan turun ke pemukiman warga. Kera kera itu turun salah satunya di kawasan wisata Kaliurang yang kini masih sunyi akibat pandemi Covid-19 yang melanda Yogya sejak akhir Maret lalu.
Komandan Search And Rescue Perlindungan Masyarakat (SAR Linmas) Kaliurang Kiswanta mengatakan kera kera gunung itu memang belakangan sering turun ke pemukiman. Hampir setiap hari, saat pagi dan sore.
Menurutnya turunnya kera kera itu ke pemukiman tak bisa langsung dikaitkan dengan kejadian erupsi Merapi hari ini.
"Kera-kera itu belakangan sering turun ke pemukiman, tapi untuk mencari makan sejak destinasi wisata Kaliurang ditutup akibat Covid. Dugaan sementara mungkin mulai kesulitan mencari pakan," ujar Kiswanta Ahad 21 Juni 2020.
Kiswanta mengatakan paling sering tampak kera-kera itu turun di kawasan terminal Tlogo Putri Kaliurang. Mereka mencari sisa sisa makanan dari warga yang mungkin masih bisa dimakan.
"Tapi mungkin juga kera-kera itu merasakan udara sekitar jadi panas kemudian turun," ujarnya.
Erupsi Merapi hari ini sendiri mengakibatkan hujan abu melanda puluhan desa di Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi mencatat kolom abu erupsi itu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75 mm dan durasi ± 5 menit 28 detik.
Saat ini Gunung Merapi belum beranjak statusnya yakni masih di level II atau waspada.
Warga dihimbau mewaspadai potensi ancaman bahaya erupsi yang berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif.
Area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi juga tidak boleh ada aktivitas manusia.
Selain itu masyarakat diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awanpanas maupun letusan eksplosif serta bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
(Din/Was)
Post a Comment