Rapid Test Marak Jelang New Normal, Sultan HB X: Untuk Meranking Kasus
WARTAJOGJA.ID : Pemerintah kabupaten/kota di DIY pada
bulan Juni ini menggencarkan rapid test dengan sasaran di antaranya pasar-pasar
tradisional.
Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan
Hamengku Buwono X menjelaskan tujuan rapid tes sebelum Yogya menjalankan new normal
itu untuk menganalisa grafik perkembangan kasus Covid-19 yang belakangan terpantau
melandai
"Rapid test itu untuk meranking seperti apa
kasus positif dan negatif Covid," kata Sultan di DPRD DIY, Rabu 3 Juni
2020.
Ngarsa Dalem tak menampik jika rapid tes itu juga bagian
upaya Pemda DIY memastikan diri siap atau tidak menyongsong new normal yang
diproyeksikan paling cepat dimulai Juli nanti.
Namun, Sultan menambahkan, tujuan utama rapid tes
ini tetaplah memantau perkembangan penularan pandemi pasca lebaran.
"Ya bisa saja rapid test itu untuk mengukur
kesiapan menuju new normal. Tapi utamanya lebih untuk mengantisipasi
kemungkinan sebenarnya kasus positif itu masih tinggi atau tidak,"
ujarnya.
Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan sepanjang
Juni ini atau sampai masa tanggap darurat Covid di DIY berakhir, pemerintah
kabupaten/kota diminta Pemda DIY menggelar rapid test.
“Dari rapid test itu kami ingin melihat, apakah perkembangan
Covid-19 yang menurun saat ini merupakan hasil sesungguhnya atau karena ada
sasaran yang belum diketahui,” ujar Aji.
Sehingga pemerintah kabupaten/kota diminta mengambil
sampel di tempat kerumunan seperti pasar tradisional.
Menurut Aji, awal Juni ini sudah 2.000 rapid tes mulai
dilaksanakan di kabupaten/kota di DIY. Aji menjelaskan, untuk DIY sendiri ketersediaan rapid
test itu masih mencukupi.
Perkembangan kasus positif Covid di Yogya sendiri dari
laporan yang diperbaharui setiap harinya oleh tim Gugus Tugas Penanganan Covid
menunjukkan tren positif.
Dalam arti, kasus positif relatif rendah bahkan beberapa
hari dilaporkan sama sekali tak ada kasus baru. Sementara angka kesembuhan
pasien positif meningkat tajam di atas 70 persen.
Aji menuturkan bahwa basic reproduction number (R0) atau
rasio penyebaran Covid DIY sudah di bawah 1 selama dua pekan terakhir. Berbeda
saat awal terjadi lonjakan kasus pada penghujung Maret lalu yang R0-nya sempat di
angka 1 hingga 2,5.
Data terakhir, Pemda DIY mengumumkan tak ada
penambahan kasus baru Covid-19 pada 2 Juni 2020.
Hal ini berdasarkan pemeriksaan 99 sampel yang masuk
di laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian
Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta dan RSUP Dr Sardjito.
Tidak adanya penambahan kasus baru positif Covid-19
di DIY membuat jumlah kasus positif bertahan di angka 237 kasus. Di mana
sebanyak 169 kasus telah sembuh dan meninggal dunia ada 8 orang.
(Ken/Bas)
Post a Comment