Pemkot Yogya: Silahkan Bersepeda, Jangan Transit
WARTAJOGJA.ID: Pandemi
belum sepenuhnya berakhir. Namun masyarakat khususnya pesepeda atau goweser
belakangan makin banyak yang melakukan aktivitas bersepeda.
Sayangnya tak semua
goweser itu patuh dan memahami jika pandemi belum berakhir sehingga masih kerap
mengabaikan protokol kesehatan yang berlaku.
“Kami tekankan tolong
protokol kesehatan saat beraktivitas benar dijaga dengan tiga hal, jaga jarak,
pakai masker dan budaya cuci tangan. Termasuk saat gowes,” kata Wakil Walikota
Yogyakarta Heroe Poerwadi Senin 22 Juni 2020.
Heroe mengatakan
potensi sebaran virus corona di Yogya masih ada dan belum dinyatakan aman.
Ia mengakui, tren
bersepada saat pandemi ini mungkin memang menjadi puncak kejenuhan masyarakat
setelah 3 bulan mereka berdiam di rumah.
“Tapi, saat ini kami
ingatkan kembali bahwa persoalannya Covid-19belum selesai dan ancaman penularan
itu ada,” kata Heroe.
Heroe menegaskan
Pemerintah Kota Yogyakarta belum pernah sekalipun melarang aktivitas bersepeda
melintas di kawasan ikonik seperti Tugu Jogja dan Malioboro saat pandemi ini.
Hanya saja para
pesepeda tidak diperkenankan berhenti, berkerumun, melainkan diminta terus
mengayuh dan tidak transit.
“Kami tak mau muncul
lagi lautan pesepeda seperti yang terjadi awal Juni lalu,” ujarnya.
Heroe menegaskan
silahkan saja warga bersepeda keliling kota. Tapi tetap wajib pakai masker.
“Itupun bersepeda tak
boleh lebih dari 60 menit. Lalu tidak usah mampir-mampir, untuk menjaga
physical distancing,” ujarnya.
Heroe mengatakan,
bersepeda sendiri bisa diangkat sebagai sebuah potensi bagi dunia pariwisata
Yogya. Namun hal itu tidak boleh mengorbankan keselamatan.
“Kami pun sudah
merancang jalur-jalur sepeda, ruang tunggu sepeda, dan bahkan mewacanakan
waktu-waktu khusus untuk bersepeda sebagai bagian wisata. Kami juga siapkan
Sabtu dan Minggu sebagai hari bersepeda ke depan, itu semua sudah kami siapkan
sebelum Covid-19 ini terjadi,” ujarnya.
(RLS/Cak)
Post a Comment