Pantau Kerumunan, Yogya Siapkan Barcode Pengunjung Malioboro
WARTAJOGJA.ID : Protes keras Raja Keraton Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X atas keramaian Malioboro di masa tanggap darurat Covid-19 disikapi Pemerintah Kota Yogya dengan menyiapkan sejumlah kebijkan.
Salah satunya memantau kerumunan Malioboro melalui sebuah barcode.
"Kami sedang siapkan pembuatan barcode khusus kepada pengunjung Malioboro," ujar Wakil Walikota Yogya Heroe Poerwadi Selasa 9 Juni 2020.
Barcode itu, kata Heroe, berlaku bagi siapapun yang mengunjungi Malioboro. Mereka diwajibkan melakukan scan barcode itu dan mengisi data diri.
"Jadi akan terpantau siapa saja dan berapa banyak yang berkunjung ke sana," katanya.
Di masa tanggap darurat Covid-19 yang masih berlangsung hingga 30 Juni 2020 di Yogya, kawasan wisata seperti Malioboro kini bakal diawasi lebih ketat agar tak jadi sumber penularan baru virus.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta menyatakan menerjunkan 150 petugas setiap harinya untuk memonitor kawasan seputaran Tugu Jogja, Malioboro, Titik Nol Kilometer, hingga Alun-alun Utara. Tak sekedar berpatroli namun stand by menjaga kawasan itu dari kerumunan.
"Kami akan tindak tegas bagi masyarakat yang masih membandel berkerumun dan tidak mengenakan masker mengingat saat ini Yogyakarta belum dalam keadaan new normal," ujar Heroe.
Heroe yang juga sebagai ketua gugus tugas penanganan covid-19 Kota Yogya mengatakan pihaknya telah menerima banyak aduan, pekan lalu masyarakat yang berkumpul di sekitar Tugu Yogyakarta hingga Malioboro sebagian besar mengabaikan protokol pencegahan penularan covid-19.
" Jadi jika masih ada masyarakat yang tidak patuh protokol, kami akan menyuruhnya pulang," katanya.
Heroe mengatakan walaupun kasus covid-19 di Kota Yogyakarta landai sejak lebaran lalu, hal tersebut tidak serta merta membuat kota Yogyakarta sudah berstatus normal kembali. Saat ini Yogya sedang dalam tahap transisi.
"Saat ini dalam masa transisi jangan sampai malah terjadi ledakan kasus karena tidak menerapkan protokol kesehatan. Untuk transmisi lokal sudah bisa mulai dikendalikan tetapi yang dari luar daerah ini sulit untuk dikendalikan," ujarnya.
Meski memperketat pengawasan, sejumlah obyek wisata di Yogya dalam Juni ini akan mempersiapkan diri melakukan simulasi menyambut new normal nanti. Misalnya Taman Pintar dan Perpusatakaan Yogya.
Taman Pintar rencananya menggelar simulasi pada tanggal 11 Juni 2020 mendatang.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Pintar Kota Yogya, Afia Rosdiana mengatakan saat ini Taman Pintar masih ditutup. Nantinya saat simulasi akan diberlakukan beberapa Standar Operasional Prosedur (SOP) yang harus dilalui oleh para pengunjung maupun pengelola taman pintar.
SOP yang harus dilakukan adalah pengelola menyediakan menejemen reservasi, lalu pengelola mendata wisatawan, menyediakan thermogun, menyediakan petugas dan pos kesehatan, sarana cuci tangan.
"Petugas juga wajib menggunakan masker, face shield, dan wajib cuci tangan secara berkala," katanya.
Pengunjung diwajibkan untuk melakukan reservasi, menggunakan masker, membawa identitas diri, membawa perlengkapan hygenitas sendiri, membawa perlengkapan ibadah sendiri.
"Pengunjung juga dilarang untuk membawa makanan sendiri, masuk melalui pintu masuk selatan arau gerbang timur, pengunjung dengan suhu tubuh lebih dari 37.5 derajat celcius diarahkan ke pos kesehatan," katanya.
Setelah itu saat akan masuk ke pos retribusi pengunjung wajib untuk menjaga jarak, menyiapkan uang dengan jumlah pas atau digital payment.
(Bas/Ton)
Post a Comment