Trafik Data XL Axiata Naik 32% di Jateng dan DIY Saat Lebaran
WARTAJOGJA.ID: PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mencatat
kenaikan trafik penggunaan layanan di masa seputar perayaan Hari Raya Idul
Fitri 1441 H.
Dalam periode 18-26 Mei 2020, Customer Experience
& Service Operation Center XL Axiata mencatat kenaikan trafik pada layanan
data sebesar 32% dibandingkan hari-hari normal sebelum masa pandemi Covid-19.
Sementara itu, layanan legacy SMS dan percakapan
mengalami penurunan sebesar 15% dan 5% dibandingkan hari normal sebelum masa
pandemi Covid-19.
Plt Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede
Darmayusa mengatakan, “Pola konsumsi layanan telekomunikasi dan data selama
Lebaran tahun ini tidak terlepas dari situasi dan kondisi terkait keberadaan
pandemi Covid -19 yang memaksa masyarakat Indonesia untuk lebih banyak berada
di rumah saja.
Apalagi, mudik juga dilarang, sehingga juga
berpengaruh pada kebiasaan masyarakat dalam mengisi masa liburnya. Misalnya
saja kebiasaan mengunggah foto atau video pengalaman berlibur menjadi tidak
memungkinkan lagi karena lokasi wisata juga rata-rata tutup. Sebaliknya kini
acara silaturahmi juga ‘sungkeman’ diganti dengan cara virtual memakai video
call.”
Gede menambahkan, pola penggunaan layanan
telekomunikasi dan data yang terjadi selama Lebaran di tengah wabah Covid-19
sekaligus menunjukkan cara masyarakat menyesuaikan diri dengan kondisi yang new
normal.
Dalam hal ini, terbukti bahwa teknologi digital
menjadi salah satu sarana paling penting dalam memfasilitasi masyarakat untuk
mendapatkan solusi atas berbagai persoalan yang terjadi akibat dari adanya
Covid-19. Karena itu, tidak mengherankan jika trafik layanan penggunaan data
meningkat signifikan untuk berbagai jenis layanan, termasuk yang bersifat
hiburan.
Tercatat dalam pusat monitoring XL Axiata, empat
jenis layanan data yang mengalami kenaikan trafik paling tinggi selama periode
lebaran dibandingkan periode hari normal sebelum pandemi Covid-19.
Empat
layanan tersebut diantaranya layanan layanan Instant Messaging (IM) 32%,
layanan Video Call dan sejenisnya meningkat sebesar 26%, Social Network Service
22% dan layanan Streaming (game, video, music, movie) 14%.
Penggunaan layanan
video call mengalami kenaikan karena masyarakat memanfaatkannya untuk
bersilaturahmi, sebagai pengganti tidak bisa mudik atau berkunjung langsung.
Sementara itu, layanan peta atau penunjuk rute jalan
seperti Google Map dan Waze tidak banyak lagi diakses seperti Lebaran tahun
lalu karena saat ini mudik dan perjalanan antar daerah terlarang bagi
masyarakat.
Sementara itu dari sisi lokasi, kenaikan trafik layanan
tertinggi selama periode lebaran dibandingkan hari normal sebelum masa pandemi
Covid-19, berturut-turut terjadi di Kabupaten Cilacap naik sebesar 67%,
Kabupaten Kebumen naik sebesar 52%, Kabupaten Tegal sebesar 51% dan Kabupaten
Brebes sebesar 48%.
Kemudian untuk wilayah Jabodetabek juga mengalami
peningkatan trafik layanan sebesar 7%. Meningkatnya trafik layanan di
daerah-darah tersebut terjadi karena meningkatnya aktifitas komunikasi
masyarakat dimana terjadi juga sejumlah pelanggan yang sudah melakukan pulang
kampung sebelum periode diberlakukannya pelarangan mudik oleh pemerintah.
Meningkatnya trafik layanan di wilayah Jabodetabek selama periode lebaran tahun
ini juga menunjukkan bahwa banyak pelanggan di wilayah Jabodetabek yang tidak
melakukan aktifitas mudik ke daerah asalnya mengikuti anjuran pemerintah.
Sehingga selama periode lebaran untuk wilayah Jabodetabek ini terjadi perubahan
pola, dari yang biasanya terdapat penurunan trafik layanan, maka untuk periode
lebaran tahun 2020 ini mengalami kenaikan trafik.
“Seperti yang sudah kami prediksi, sebaran area
terjadinya kenaikan trafik akan berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kini trafik layanan naik tidak lagi di lokasi wisata atau pusat keramaian yang
menjadi langganan masyarakat dalam mengisi liburan Lebaran, tetapi lebih banyak
dari area pemukiman," ujarnya.
"Kenaikannya trafik dari area pemukiman ini cukup
signifikan, yaitu sekitar 12% hingga 30% terjadi di beberapa Kawasan perumahan
di Jabodetabek seperti Depok, Bekasi, Bintaro,” sambung Gede.
Data monitoring XL Axiata juga mencatat tingkat
perpindahan pelanggan yang cukup rendah dari wilayah Jabodetabek ke provinsi
lain. Data-data ini sekaligus mengkonfirmasi dampak dari larangan mudik yang
diserukan pemerintah. Tercatat, terjadi penurunan yang cukup tajam untuk
tingkat perpindahan pelanggan tersebut, dari tahun lalu yang mencapai 16%,
menjadi hanya 6,5% di tahun ini.
Guna memastikan kesiapan jaringan dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan selama masa Lebaran tahun ini, XL Axiata telah meningkatkan
kapasitas jaringan hingga 2x dibandingkan hari normal.
Meski tidak ada lagi mudik, XL Axiata tetap bersiap
mengantisipasi potensi lonjakan trafik yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Untuk itu, prosedur pengawalan jaringan tetap dilaksanakan semaksimal mungkin.
Pengerahan mobile BTS juga tetap dipersiapkan untuk memperkuat kualitas
jaringan di lokasi-lokasi yang membutuhkan.
(Wit/Rls)
Post a Comment