Penjelasan Tidak Adanya Syawalan Dengan Sultan HB X Lebaran 2020 Ini
WARTAJOGJA.ID: Tradisi open house dan halal bihalal pasca lebaran selama ini menjadi hal dinantikan warga yang mudik dari berbagai kota ke Yogyakarta.
Sebab saat open house yang digelar di Komplek Kantor Gubernur DIY di Kepatihan Yogya itu, warga bisa bertemu langsung dan bersalaman dengan Raja Keraton Yogya yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Serta Raja Pura Pakualaman yang menjabat Wakil Gubernur DIY Paku Alam X.
Saat halal bihalal itu, usai bersalaman dengan Sultan dan Paku Alam, warga juga akan disuguhi kuliner beragam secara gratis. Seperti dawet ayu, soto, empal gentong, nasi liwet sampai aneka jenang.
Namun karena pandemi Covid-19 ini belum usai, tradisi syawalan bersama raja itu ditiadakan.
Ketua Sekretariat Gugus Tugas COVID-19 Daerah Istimewa Yogyakarta Biwara Yuswantana mengumumkan secara resmi lebaran tahun 2020 ini Pemda DIY tidak menggelar kegiatan halalbihalal dan open house-syawalan bersama gubernur dan wakil DIY.
“Penyebaran virus harus tetap diwaspadai dengan tidak mengadakan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan,” ujar Biwara Selasa 26 Mei 2020.
Biwara menuturkan pelaksanaan open house dan halalbihalal dinilai dapat mengkonsentrasikan massa dengan mobilitas yang beraneka ragam. Terlebih setiap tahun pelaksanaan halal bihalal dan open house bersama gubernur dan wakil gubernur itu bisa didatangi di atas 5 ribu orang.
“Kami tidak dapat menebak, mana yang sekiranya dari warga yang datang itu sudah terjangkiti virus. Karena adapula seseorang yang terjangkit virus namun tidak memiliki gejala,” ujarnya.
Oleh sebab itu upaya pencegahan dilakukan dengan meniadakan kegiatan halal bihalal itu tahun ini.
Pemerintah DIY justru mendorong masyarakat semakin berpartisipasi dalam upaya memutus mata rantai COVID-19 dengan aktif melaporkan jika mengetahui ada warga di sekeliling tempat tinggalnya baru saja datang dari luar daerah.
“Kami imbau kepada warga untuk bisa aktif melaporkan jika ada pendatang, khususnya dari daerah yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19 ini,” ujarnya.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mencatat selama dua hari terakhir 25-26 Mei 2020, DIY mengalami zero growth atau tidak terjadi ada penambahan kasus positif Covid-19.
Post a Comment