Jalanan Kembali Ramai, PKS DIY: Penindakan Harus Persuasif
WARTAJOGJA.ID : Beberapa hari terakhir jalanan di Yogyakarta mulai ramai kembali.
Padahal, pandemi Covid-19 di Yogyakarta belum berakhir. Perkembangan situasi ini menjadi salah satu perhatian dari DPRD DIY.
"Setelah sebulan (wabah Corona mencuat di Yogya), situasi jalanan yang agak lengang tapi pekan ini jalanan dan pasar tradisional sudah mulai ramai. Kami berharap upaya persuasif dari Pemda DIY ke masyarakat tetap dipriorotaskan," ujar
politikus dari Fraksi PKS DPRD DIY Muhammad Syafi’i Rabu (22/4/2020).
Syafi’i mengingatkan, dalam upaya persuasif menghimbau warga agar tetap tertib menjalankan protokol pencegahan Corona, pelibatan relawan, linmas dan komunitas lain bisa dilakukan Pemda DIY.
"Pengawasan di lapangan sangat perlu dilakukan, sinergi lebih baik dengan kepolisian dan TNI tapi juga bisa menggandeng relawan dan berbagai komunitas," terangnya.
Menurut Syafi’i pencegahan penyebaran wabah dengan edukasi secara benar oleh otoritas terkait tidak sekedar wacana. Namun perlu juga diimbangi dengan produk materi edukasi yang mudah dipahami dan diterima masyarakat berbagai lapisan pendidikan tanpa terkecuali.
Seperti cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, penggunaan desinfektan yang tepat atau protap soal pemakaman jenazah pasien terkait Corona.
"Jadi mungkin perlu disusun jaringan penyebaran produk edukasi secara massif kepada masyarakat itu, sehingga muncul pemahaman dan kesadaran bersama," ujarnya.
Adapun terkait wacana kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah diajukan dan diterapkan sejumlah pemda di Indonesia, Syafi’i mengatakan hal itu kiranya dilaksanakan sesuai aturan undang undang yang berlaku.
"Pemda DIY juga perlu mendesak pemerintah pusat agar lebih tegas dalam mengantisipasi pergerakan mobilitas masyarakat selama masa lebaran. Pemda perlu menghimbau lebih tegas masyarakat DIY dil luar daerah untuk tidak mudik dalam lebaran mendatang," ujarnya.
Syafi’i juga mengingatkan agar
bantuan untuk warga khususnya jaring pengaman pangan bagi warga terdampak harus disiapkan sebaik mungkin. Mengingat eskalasi kasus yang masih bertambah sampai hari ini.
"Untuk jaring pengaman itu jangan sampai salah sasaran. Perlu sinkronisasi data dari pusat, propinsi dan kabupaten/ kota, itu hal mutlak diperlukan," ujarnya.
Yang tak kalah penting, ujar
Syafi’i juga pelibatan kekuatan non pemerintah yang akan masuk menguatkan jaring pengaman warga selama masa pandemi ini. Hal itu perlu dikoordinasikan dengan baik.
" Karena seperti kita tahu, persoalan jaring pengaman pangan sangat sulit jika hanya menggantungkan pada pemerintah saja, koordinasi antar elemen jangan terlewat agar masyarakat benar benar mendapat perhatian tanpa kecuali di masa wabah ini," tegasnya.
(Wit/Def)
Post a Comment