Galang Dana Corona, Dosen UMY Rilis Buku Bola Kita
WARTAJOGJA.ID : Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fajar Junaedi punya cara lain dalam berkontribusi dalam penanggulangan bencana Covid-19.
Memanfaatkan momentum ulang tahun federasi PSSI ke 90 pada 19 April 2020 ini, Fajar meluncurkan Buku Bola Kita. Buku tersebut ditulis berkolaborasi dengan jurnalis olahraga senior Jawa Pos, Miftakhul F.S.
Buku yang diterbitkan Fandom Indonesia itu berisi kumpulan essai yang terbagi atas tiga bagian utama. Yang menyoroti persoalan ekonomi politik sepak bola, sepak bola dan fans, serta sepak bola, media dan kemanusiaan.
Seluruh royalti dari penjualan buku ini akan didonasikan untuk penanggulangan wabah Covid-19 yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) melalui Lazismu.
”Buku ini antara laun membahas mulai dari persoalan pendanaan klub yang harus mandiri dan profesional, setelah mulanya tergantung APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” ujar Fajar Rabu 22 April 2020.
Fajar menuturkan meskipun esai-esai yang terdapat di buku ini berasal dari tahun yang berbeda, namun konteksnya saling sambung-menyambung. Misalnya seperti bagaimana literasi suporter sepak bola dan media serta sisi kemanusiaan dari sepak bola tanah air yang terekam dari waktu ke waktu.
Fajar sendiri selama ini dikenal sebagai dosen yang produktif dalam publikasi tentang sepak bola Indonesia. Sebelumnya ia juga menulis buku Merayakan Sepak bola 1 dan 2, juga menyumbang artikel di buku Merawat Sepak bola Indonesia, Sepak bola 2.0, Kota, Klub dan Pasoepati. Tak hanya itu, ia juga memberi kata pengantar di buku Struggle for Soccer in Indonesia.
Buku Bola Kita sengaja dirilis tanggal 19 April bertepatan dengan ulang tahun PSSI yang berdiri sejak tahun 1930.
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DI Yogyakarta Ahmad Syauqi Soeratno mengapresiasi penerbitan buku yang mengulas dunia sepakbola ini. “Penulis pertama adalah dosen, sedang penulis kedua adalah jurnalis. Meskipun demikian ada benang merah yang menautkan keduanya, yaitu mereka adalah pecinta sepak bola Indonesia yang tulus,” ujar Syauqi.
Syauqi menuturkan dua penulis buku itu bukan sekadar dosen dan jurnalis yang mengamati bola dari balik layar. “Keduanya juga suporter sepak bola, yang datang langsung ke tribun stadion,” ujarnya.
(Jon/Sal)
Post a Comment