Rakernas, KSBN Siapkan Program Fondasi Kebudayaan
WARTAJOGJA.ID: Festival Seni Budaya Nusantara di Trowulan Kabupaten Mojokerto Jawa Timur pada 7-12 November 2020 dan Festival Bahari Pesona Negri Saruma Halmahera Selatan pada 25 Mei sampai 5 Juni 2021 menjadi dua agenda yang siap dihelat tahun ini oleh Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN).
“Sejumlah program budaya kami persiapkan untuk membantu terbentuknya fondasi ekosistem kebudayaan,” ungkap Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) KSBN saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II KSBN, Senin di Gedung PPSDM Kementerian Dalam Negeri Regional Yogyakarta (9/3/2020).
Rakernas yang berlangsung dua hari,9-10 Maret 2020 bertema KSBN Ikut Berperan Membangun Masa Depan Peradaban Bangsa yang Berbasis Budaya itu diharapkan mampu melahirkan kegiatan kebudayaan, guna memujudkan ekosistem kebudayaan dalam rangka pembangunan peradaban masa depan bangsa yang berbasis budaya.
KSBN sendiri merupakan organisasi nirlaba di bidang seni dan budaya yang salah satu misinya memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di forum nasional dan internasional.
Hendardji mengakui untuk menghadapi perubahan lingkungan global, KSBN tidak hanya mengangkat nilai-nilai budaya bangsa Indonesia seperti kuliner, seni musik dan tarian khas tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam Rakernas yang dihadiri GKBRAy Paku Alam X, Sekda Kabupaten Mojokerto Hery Suwito serta Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba itu KSBN juga menegaskan menjadi wadah strategis untuk kreativitas seni dan budaya Indonesia sekaligus tempat berkumpulnya asosiasi dan komunitas peduli seni dan budaya Indonesia.
Tujuan organisasi ini untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional nusantara, membangun persatuan dan kesatuan serta membangun persatuan dan kesatuan komunitas seni budaya di Indonesia.
“Lewat lembaga inilah keragaman seni dan budaya nusantara bisa terintegrasi dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika. Dunia boleh berubah, yang tidak boleh berubah adalah jati diri bangsa. Kita boleh kehilangan harta tetapi tidak boleh kehilangan jati diri. Kehilangan jati diri berarti kehilangan segala-galanya,” papar Hendardji.
KSBN juga memiliki program seni budaya seperti Orkestra Borobudur di Magelang maupun Festival Seni Budaya Kubu Raya di Kalimantan Barat. “Kami akan menyusun buku panduan pelaksanaan kegiatan seni dan budaya, setelah Rakernas II di Yogyakarta ini,” ujarnya.
KSBN berharap ada kerja sama yang baik dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BUMN dan swasta untuk sama-sama membangun Indonesia melalui kreativitas dan aktivitas seni budaya nusantara.
Sekda Kabupaten Mojokerto Hery Suwito menjelaskan, Trowulan merupakan cikal bakal dipersatukannya nusantara pada zaman Majapahit. “Trowulan cikal bakal wilayah negeri kita, berkat kebesaran moyang kita raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gadjah Mada,” ungkapnya.
GKBRAy Paku Alam X mengatakan Yogyakarta sebagai pusat budaya dan kerajaan senantiasa mengutamakan budaya. “Saya senang ikut KSBN untuk mengenalkan budaya Yogyakarta ke kancah internasional,” ujarnya.
(Arifin/Dewanto)
Post a Comment