Lurah Klitren : Warga Dan Mahasiswa, Tunda Kepulangan ke Jogja !
WARTAJOGJA.ID : Lurah Klitren, Kecamatan Gondokusuman Kota Jogja Zaenuri, menyerukan agar warganya yang ada di luar kota dan juga para mahasiswa yang tengah berkegiatan seperti KKN di kampungnya dapat menunda kepulangan mereka sementra waktu.
Seruan itu dimaksudkan untuk mencegah penularan virus Covid-19 di daerah seperti himbauan pemerintah setempat memberlakukan kebijakan pelarangan warga luar daerah yang akan kembali ke daerahnya.
Di Kelurahan Klitren, Kecamatan Gondokusuman Kota Jogja sendiri, ujar Zaenuri, ada satu keluarga yang sedang berada di luar kota. Keluarga itu untuk sementara diminta ditunda kepulangannya ke salah satu kampung di kelurahan tersebut.
"Sudah ada warga Klitren yang kebetulan ada di luar kota kemudian ingin kembali ke sini (Jogja). Mereka sudah melapor dan pekan depan akan pulang. Tapi kami minta tunda dulu," papar Lurah Klitren Zaenuri, Sabtu (28/3).
Ditemui saat memantau aksi penyemprotan massal yang dilakukan warga di Kampung Iromejan, Zaenuri menambahkan tak hanya satu keluarga tersebut yang diminta untuk dipending dulu kepulangannya ke wilayah Kelurahan Klitren, tapi ada juga satu mahasiswa yang tengah berada di luar kota untuk KKN, ternyata juga berniat kembali ke Jogja.
"Untuk mahasiswa ini ternyata kosnya di kelurahan kami, karena KKN-nya sudah selesai, lalu dia lapor mau kembali ke sini. Tetap kami minta tunda dulu. Kalau tetap ngeyel ya harus siap menjalani protokol kesehatan," ungkapnya.
Protokol kesehatan yang dimaksud, kata Zaenuri, terkait pencegahan korona. Dimana dia harus mau mengisolasi diri mandiri 14 hari. Karena sesuai Instruksi Gubernur DIY bahwa semua warga luar daerah yang masuk ke Jogja yakni ODP (Orang Dalam Pemantauan). Selain itu juga harus lapor ke RT/RW setempat atau lingkungan.
"Cara-cara melapor ke RT/RW atau tetangga bagi warga luar yang masuk ke suatu tempat, kami kira lebih elegan daripada misalnya menutup pintu-pintu masuk kampung. Kalau seperti ini kami kira rentan konflik sosial," tuturnya.
Terkait penutupan jalan kampung atau local lockdown yang saat ini marak terjadi di Jogja, ternyata untuk sementara belum diterapkan di Kelurahan Klitren.
"Kami akan pikirkan dengan pihak terkait karena itu kan butuh kebijakan yang tak sembarangan. Meski begitu kami tetap lakukan antisipasi seperti screening pendatang sudah siap kami lakukan. Termasuk melakukan penyemprotan disinfektan secara massal di kampung-kampung," sambung Ketua RW 10 Kampung Iromejan Nuza Prianto.
Pada penyemprotan massal, lanjut Nuza, dilakukan di 13 RT dalam lingkup 4 RW. Penyemprotan secara swadaya ini dilakukan warga dibantu personel dari BPBD Jogja.
"Penyemprotan dilakukan swadaya dibantu para donatur seperti pemilik-pemilik usaha yang ada di Kelurahan Klitren," tambahnya.
Sementara itu Hendrik, pemilik Toko Kainkiloan mengaku sengaja mendonasikan bahan-bahan untuk penyemprotan sebagai bagian dari CSR di usahanya.
"Corona sudah jadi pandemi global dengan banyak menelan korban jiwa. Jadi harus dilawan bersama-sama," tandas Hendrik.
(Wit/Bro)
Post a Comment