Tewaskan 10 Anak, Tersangka Susur Sungai: Anak Sekarang Jarang Ke Sungai
WARTAJOGJA.ID : Ketiga orang tersangka kasus susur sungai yang menewaskan 10 orang siswa SMPN 1 Turi di Sungai Sempor Donokerto Turi Sleman Yogya pada Jumat 21 Februari 2020 dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Sleman Selasa (25/2).
Mereka semua pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman. Diketahui ketiganya saat kejadian justru malah tak ikut terjun ke sungai mendampingi 249 siswa.
Tiga pembina yang juga sudah ditahan itu adalah IYA yang juga guru olahraga SMPN 1 Turi, lalu Ketua Gugus Depan SMPN 1 Turi, R yang juga guru sastra ilmu budaya, dan pembina pramuka DDS yang berasal dari swasta.
Tersangka IYA yang ditahan pertama kali oleh polisi karena perannya sebagai inisiator dan penentu lokasi kegiatan itu mengaku nekat mengarahkan ratusan siswa susur sungai saat itu karena menilai keadaan bakal aman aman saja.
"Saat saya berangkatkan anak anak ke sungai, pukul 13.15 sampai 13.30 itu belum turun hujan. Saya cek sungai atasnya juga aman dan saat kembali ke titik start, ketinggian air juga masih selutut," ujar IYA.
"Di tempat itu, saya juga kebetulan punya teman yang sudah biasa mengurusi susur sungai di Sempor itu. Sehingga saat itu saya hanya yakin tidak akan terjadi apa apa," kata dia .
IYA menggelar program susur sungai itu hanya untuk mengajak anak anak mengolah karakternya, sembari mengenali sungai itu seperti apa.
"Anak anak sekarang kan sudah semakin jarang yang main ke sungai, tidak kenal susur sungai, jadi saya hanya mau tunjukkan 'Ini lho, sungai'," ujarnya.
IYA sendiri dalam peristiwa itu hanya mengantar anak anak itu sampai sungai, lalu bergegas meninggalkan mereka untuk urusan pribadinya. Kepada polisi, IYA mengaku pergi karena harus menstransfer uang .
Adapun R, mengaku hanya menunggu di sekolah dan tak ikut susur sungai karena bertugas menjaga absensi.
"Saya piket memantau absen, siapa saja yang sudah kembali dan belum. Saya juga kurang senang susur sungai," ujar R. R mengaku tinggal di sekolah juga untuk menunggu barang anak anak selama susur sungai.
Adapun tersangka DDS dalam peristiwa itu tak ikut terjun melainkan hanya menunggu siswa di titik finish susur sungai yang jaraknya sekitar satu kilometer.
(Gun/Sip)
Post a Comment