14 Karya Anyar Iringi Kembalinya Jikustik
WARTAJOGJA.ID : Grup band asli Yogyakarta, Jikustik kembali meramaikan blantika musik tanah air di awal tahun 2020.
Setelah terakhir menelurkan album Tetap Berjalan pada 2015 lalu, kini grup yang dibentuk tahun 1996 silam tersebut kembali berkarya membuat 14 lagu yang bakal dirilis setiap satu bulan sekali.
Ya, setelah bertahun-tahun berkutat di pembenahan pondasi manajemen dan produksi, kali ini Jikustik kembali meramaikan hingar bingar musik tanah air dengan sebuah konsep baru yaitu “Kolaborasi”, tahun 2020 terpilih sebagai tahun kembalinya Jikustik ke dunia industri musik Indonesia.
Pergantian vokalis di Jikustik membutuhkan waktu transisi yang tidak sebentar, dan ini telah dilalui Jikustik dengan baik.
Konsep “Kolaborasi” yang diusung Jikustik ini akan melibatkan banyak pihak-pihak berkompeten dalam berbagai bidang, antara lain bidang media, produksi musik, produksi video, dan unsur-unsur lain yang terkait dengan sebuah karya.
Jikustik bakal merilis satu karya baru di setiap bulan secara konsisten di setiap tanggal 17 di setiap bulannya, dimulai dari bulan Januari 2020 hingga Februari 2021.
Sehingga total akan muncul minimal 14 karya baru yang akan dirilis hingga Februari 2021.
Dadi, gitaris Jikustik menyebut single pertama dari project Kolaborasi 14 lagu sudah dikenalkan ke publik pada 17 Januari lalu dengan judul Aku Masih Punya Puisi.
Lagu yang mengambil inspirasi puisi Agus Noor tersebut mendapat atensi menarik dari Jikustikan yang tampaknya rindu dengan karya-karya terbaru Jikustik.
“Di lagu Aku Masih Punya Puisi kami juga ajak lagi produser album Malam (2006) Tyo Adrian untuk ikut dan kami semua menggunakan alat-alat masa lalu untuk menghasilkan feel yang seperti dulu lagi,” ungkap gitaris Jikustik tersebut, Senin petang (17/2/2020).
Tembang “Aku Masih Punya Puisi”, akan membuat pendengar Jikustik merasakan suasana yang sama dengan musik Jikustik di era tahun 2000 an.
Lagu ini bercerita tentang kekuatan seseorang dalam bertahan untuk diam ketika ditinggalkan oleh kekasih yang seharusnya dia pertahankan, karena ada puisi di dalam hatinya – yang selalu menjaga rasa rindu terhadap kekasihnya tersebut.
Hati siapapun akan menjadi tersentuh dengan musik, nada, dan lirik yang Jikustik buat dalam lagu ini. Kekuatan sebuah lirik dan musik ditawarkan oleh Jikustik secara maksimal, berkolaborasi dengan dua person belakang layar yang cukup mempunyai nama besar di bidangnya masing-masing.
Untuk lirik Jikustik berkolaborasi dengan Agus Noor, paduan kata “Aku Masih Punya Puisi” dikutip dari rangkuman sajak Agus Noor yang ada di dalam buku “Barista Tanpa Nama”.
Sehingga suasana mendalam betul-betul terbentuk dari pemilihan kata dan rima di dalam lagu ini. Puisi kembali menjadi agung seperti yang seharusnya terjadi ketika seseorang membaca dan menghadirkan sebuah puisi.
Saat ini lagu ini sudah bisa didengarkan di semua digital store yang populer di Indonesia, video klip pun sudah dirilis pada tanggal 17 Januari 2020 dan bisa disaksikan di channel youtube “Jikustik Official”.
Lalu di bulan Februari 2020 Jikustik merilis single kedua di tahun kolaborasi ini dengan sebuah lagu yang berjudul “Hanya Aku Yang Merasa” yang dirilis pada tanggal 17 Februari 2020 pukul 17.00.
Penayangan perdana Video Klip lagu ini akan di Youtube channel “Jikustik Official” dan akan disusul dengan rilis single di seluruh radio dan digital store.
Lagu “Hanya Aku Yang Merasa” ini memiliki sambungan kisah yang sangat erat dengan single sebelumnya “Aku Masih Punya Puisi”, jika single “Aku Masih Punya Puisi” adalah akibatnya – maka single “Hanya Aku Yang Merasa” ini adalah sebabnya.
"Menceritakan sebuah cinta yang terbentur oleh Friend Zone yang mengakibatkan tidak adanya keberanian dalam diri seseorang untuk menyampaikan perasaannya, dan memilih untuk mempertahankan persahabatan," ujar Dadi menjelaskan lagu “Hanya Aku Yang Merasa”
Suasana yang dimunculkan Jikustik dalam lagu ini adalah anggun - elegan, suasana cinta, gelisah, dan persahabatan bisa dirasakan di dalam lagu ini secara mendalam. Untuk membentuk suasana yang dalam maka Jikustik memutuskan untuk berkolaborasi dengan Andika Prabhangkara dalam pemilihan akord, sound, dan juga komposisi orkestrasinya. Andika Prabhangkara ini adalah Produser Jikustik di album Seribu Tahun (2000), Perjalanan Panjang (2002), dan Sepanjang Musim (2003).
Carlo, si penggebuk drum pun mengamini situasi terbangun dengan sangat apik di masa penggarapan single tersebut. “Saya bahkan punya cerita lucu, drum set yang dulu saya pakai rekaman tahun 2006 sudah laku, tapi kemarin ada orang jual barang yang sama, yasudah saya beli untuk rekaman lagu Aku Masih Punya Puisi. Feelnya rasanya dapet banget,” imbuh dia.
“Ini masih berkaitan dengan single Aku Masih Punya Puisi, jadi lagu Hanya Aku Yang Merasa ini adalah sebab musabab terjadinya Aku Masih Punya Puisi,” imbuh Adit, pemain keyboard Jikustik.
Brian, sang vokalis pun menambahkan bawasanya sampai saat ini Jikustik sudah memiliki enam lagu untuk dirilis rutin setiap tanggal 17. Namun begitu, mereka memungkinkan adanya kolaborasi dengan siapapun yang menawarkan ide menarik untuk menyelesaikan misi 14 lagu sampai Februari tahun depan.
“Kami berharap dukungan semua termasuk Jikustikan agar misi kami memproduksi 14 lagu sampai tahun depan bisa terlaksana dan berhasil membawa hal positif untuk kalian semua. Nanti di bulan Maret 2021 kami masuk tahun perak 25 tahun, akan ada hal menarik yang juga ingin kami sampaikan ke teman-teman semuanya,” pungkas vokalis yang masuk Jikustik pada tahun 2009 ini. (Hafid Yoan)
Post a Comment