7 Parpol Sleman Berkoalisi Kembali Hadapi Pilkada 2020
WARTAJOGJA.ID : Sejumlah partai politik (parpol) yang pada 2015 silam membentuk koalisi dan sukses mengantarkan
Sri Purnomo-Sri Muslimatun sebagai bupati dan wakil bupati Sleman, kembali berkumpul Selasa 24 Desember 2019.
Koalisi itu rencananya tetap dipertahankan untuk menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) Sleman 2020.
Ada sebanyak tujuh partai politik (parpol) di Kabupaten Sleman yakni PAN, PPP, Golkar, Nasdem, PKB, Demokrat dan PKS resmi mendeklarasikan komitmen berada dalam satu koalisi yang sama.
Poros yang dinamai Koalisi Santun Bersatu itu pun merumuskan sejumlah sikap.
"Ada sejarah panjang empat tahun silam yang disebut mempersatukan partai-partai tersebut. Memori keberhasilan memenangkan Sri Purnomo-Sri Muslimatun menjadi pemimpin Sleman diakui tak bisa begitu saja dilupakan dan membuat ketujuh partai kembali mengikat komitmen untuk bersama," kata Ketua Koalisi Santun Bersatu, Sadar Narimo.
Menurutnya sejarah panjang koalisi itu bagus diantara mereka yang ada sejak empat tahun lalu.
"Kami tak berhenti jalin silaturahmi internal di tujuh partai khususnya sejak enam bulan terakhir dan akhirnya ada komitmen bersama dalam Koalisi Santun Bersatu,” ungkap Sadar yang juga Ketua DPD PAN Sleman.
Sebagai langkah awal, Koalisi Santun Bersatu menurut Sadar melalukan silaturahmi ke dua ormas besar Sleman yakni NU dan Muhammadiyah, Selasa (24/12/2019) tadi.
Mereka ingin memohon restu serta menjaring aspirasi masukan dari dua elemen masyarakat besar di Kabupaten Sleman tersebut.
“Kami lakukan silaturahmi ke pimpinan cabang NU Sleman, lalu ke PDM Muhammadiyah Sleman. Kami mohon doa restu dan saran masukan dari ormas besar di Sleman. Kami ingin membangun Sleman dan harus ada saran masukan untuk mendapat energi besar itu. Mana yang sudah baik diteruskan dan yang kurang atau tak berpihak pada masyarakat harus diperbaiki,” ujar anggota DPRD DIY ini.
Sementara Ali Sahdan, Sekretaris Partai Golkar Sleman yang juga sekretaris Koalisi Santun Bersatu menambahkan sifat koalisi tersebut masih cair hingga enam bulan kedepan. Saat ini dengan tujuh partai, paling tidak ada 29 kursi di Parlemen DPRD Sleman yang berarti adanya kesempatan mengusung calon bupati dan wakil bupati.
“Kami masih cair, bisa bertambah namun harapannya tidak berkurang. Termasuk untuk calon yang akan diusung, kami sangat menghormati mekanisme internal di tiap-tiap partai dengan kader-kader terbaiknya. Calon ini akan diputuskan melalui musyawarah mufakat sebelum pendaftaran dimulai sekitar enam bulan kedepan,” ungkapnya.
Terkait nama Sri Muslimatun dan Mumtaz Rais yang mencuat di masyarakat, koalisi masih enggan menanggapi. Ali menyebut musyawarah mufakat koalisi menjadi titik akhir nama yang akan diusung meski sudah bermunculan figur-figur saat ini.
“Ada musyawarah mufakat untuk menentukan arah kandidat koalisi ini. Saat ini belum ada partai yang mengusulkan tapi dari komunikasi enam bulan terakhir sudah ada potensi yang didapatkan. Memang ada incumbent di koalisi ini yakni bu Sri Muslimatun. Tapi itu nanti akan diputuskan dalam musyawarah mufakat sampai tanggal pendaftaran. Artinya tidak otomatis akan diusung,” tandas dia. (Sihar Nayono)
Post a Comment